Kunjungan Blinken ke Beijing akan menjadi pertama kalinya menteri luar negeri AS melakukan perjalanan ke China sejak 2018, setelah pertemuan tatap muka yang relatif bersahabat antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping di KTT Group of Twenty (G20) pada November.
Biden mengatakan dia berharap dapat berbicara dengan Xi mengenai balon tersebut, tetapi dia tidak akan meminta maaf karena telah menembak jatuh balon itu.
"Saya berharap kita akan sampai ke dasar ini, tapi saya tidak meminta maaf untuk menjatuhkan balon itu," katanya pada Kamis (16/2/2023).
Blinken juga sempat menyinggung kemungkinan pembicaraan antara Biden dan Xi, menurut Ned Price, yang mengatakan pejabat AS belum mendengar apa pun dalam beberapa hari terakhir yang akan mengubah penilaian AS bahwa balon itu digunakan untuk tujuan mata-mata atau pengintaian oleh China.
Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Balon Pengintai Rusia
"Kami belum mendengar apa pun yang memberikan penjelasan yang kredibel tentang apa balon itu. AS berdiri teguh di belakang penilaian kami," ungkap pejabat AS itu.
Beberapa analis percaya bahwa Beijing, yang secara ekonomi terkuras oleh kebijakan nol-Covid yang ketat dan saat ini telah diakhiri, mulai melunakkan sikapnya dalam urusan luar negeri dan meningkatkan diplomasinya dengan pemerintah Barat dalam upaya untuk memenangkan kembali wilayah yang hilang.
Sementara perjalanan Blinken seharusnya membangun kembali pondasi dalam hubungan AS-China dan mencegah ketegangan mengarah ke konflik terbuka.
CNN melaporkan pada Rabu (15/2/2023), pejabat intelijen AS sedang menyelidiki kemungkinan balon itu tidak sengaja diarahkan ke daratan AS oleh pemerintah China dan sedang memeriksa apakah balon itu dialihkan oleh angin kencang, menurut beberapa orang yang diberi pengarahan mengenai balon mata-mata itu.
Baca juga: AS Temukan Ratusan Antena yang Diduga untuk Curi Data di Balon Mata-Mata China
Proses penyelidikan apa pun yang menunjukkan jalur balon mata-mata tersebut ke AS mungkin tidak disengaja, berpotensi meredakan ketegangan antara kedua negara.
Wang, yang ditunjuk sebagai penasihat kebijakan luar negeri utama Xi pada bulan lalu, telah mengunjungi Prancis dan Italia pada minggu ini dan diperkirakan akan mengunjungi Rusia setelah konferensi Munich.
Perjalanan itu akan menjadi ujian bagi upaya Beijing untuk melakukan tindakan penyeimbangan diplomatik antara meningkatkan hubungan dengan Barat dan mempertahankan hubungan dekatnya dengan Moskow.
Blinken dan Wang pada pertemuannya kemarin juga membahas invasi Rusia ke Ukraina, dengan menteri luar negeri AS memperingatkan "tentang implikasi dan konsekuensi" jika China meningkatkan dukungannya pada upaya perang Rusia, menurut Price.