News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pemerintah Inggris Sempat Ingin Bunuh Semua Kucing di Awal Pandemi, Takut Bisa Menularkan Virus

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Kucing. Pemerintah Inggris sempat mempertimbangkan untuk membunuh semua kucing di negara itu pada awal pandemi Covid karena khawatir hewan itu dapat menyebarkan virus.

TRIBUNNEWS.COM - Para menteri di Inggris sempat mempertimbangkan untuk memerintahkan agar semua kucing domestik dibunuh pada awal-awal pandemi Covid-19, kata seorang mantan menteri kesehatan.

Dilansir Daily Mail, Lord Bethell mengatakan kekhawatiran tentang penularan virus melalui hewan peliharaan, mencerminkan betapa sedikitnya informasi yang diketahui tentang Covid-19 saat itu.

Pernyataan itu baru muncul baru-baru ini ketika The Daily Telegraph menerbitkan detail dari lebih dari 100.000 pesan WhatsApp yang bocor antara menteri, pejabat, dan ilmuwan selama pandemi.

Kepada Channel 4 News, Lord Bethell berkata, "Yang tidak boleh kita lupakan adalah betapa sedikitnya yang kita pahami tentang penyakit ini."

"Ada saat kami sangat tidak jelas tentang apakah hewan peliharaan bisa menularkan penyakit."

"Faktanya, pada suatu saat ada ide bahwa kami mungkin harus meminta masyarakat untuk memusnahkan semua kucing di Inggris."

Baca juga: Update Covid-19 Global 2 Maret 2023: Jumlah Kasus 680.184.479, Total Kematian 6,8 Juta

"Bisakah Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika kita ingin melakukan itu?" ucap dia.

Lord Bethell adalah wakil Matt Hancock di Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial dari tahun 2020 hingga 2021.

The Daily Telegraph menerbitkan kutipan dari lebih dari 100.000 pesan WhatsApp yang dibocorkan ke surat kabar oleh jurnalis Isabel Oakeshott.

Lord Bethell berbicara soal pemusnahan kucing (Channel4News)

Dalam pesan lainnya, terungkap mantan Sekretaris Kesehatan Matt Hancock menolak panggilan Kepala Petugas Medis Chris Whitty untuk melakukan tes Covid-19 ke semua penghuni yang pergi ke panti jompo Inggris pada awal pandemi.

Sir Chris Whitty mengatakan kepadanya bahwa harus ada pengujian Covid untuk 'semua yang pergi ke panti jompo'.

Tetapi pesan-pesan WhatsApp Hancock menunjukkan bahwa dia tidak mengikuti panduan tersebut, malah mengatakan kepada penasihat bahwa langkah itu memperkeruh suasana.

Mengutip worldometers.info, UK masuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Lebih dari 24 juta orang di UK positif Covid-19, sementara 200.000 di antaranya meninggal dunia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini