TRIBUNNEWS.COM - Sembilan polisi Pakistan meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri di Provinsi Balochistan, Pakistan.
Sementara itu, 13 polisi lainnya terluka.
"Setidaknya sembilan polisi dari paramiliter Balochistan Constabulary tewas dalam ledakan," kata Ijaz Ahmad, juru bicara kepolisian setempat, Senin (6/3/2023).
Awalnya, rombongan polisi Pakistan sedang melakukan perjalanan dengan bus di Kota Sibbi, Distrik Kachhi, Provinsi Balochistan.
Mereka baru saja menyelesaikan tugas pengamanan di pertunjukan ternak lokal di Kota Sibbi selama satu minggu.
Baca juga: Ledakan Bom di Pasar Provinsi Balochistan, Pakistan: 4 Orang Tewas dan 14 Lainnya Terluka
Dalam perjalanan pulang ke Quetta, sebuah ledakan terjadi di bagian belakang bus.
Kejadian itu terjadi di jembatan Kambri di Distrik Balon, yang merupakan perbatasan Kota Sibi dan Kachhi.
Juru bicara Mehmood Khan Notizai mengatakan kepada kantor berita Reuters, seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor menabrak bus dari belakang.
Dalam foto yang dirilis media lokal, memperlihatkan bus jenis van yang terbalik, dikutip dari Dawn.
Polisi mengatakan motif dari serangan itu akan dipastikan setelah penyelidikan.
Baca juga: Pakistan Dilanda Krisis Valuta Asing, Produsen Ban hingga Onderdil Mobil Kompak Gulung Tikar
SSP Notezai mengatakan orang-orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Sipil Sibi, sementara regu penjinak bom dan personel keamanan telah tiba di lokasi.
Sebuah helikopter pemerintah telah dikirim ke Bolan untuk memindahkan orang-orang yang terluka ke Quetta.
Keadaan darurat juga telah diberlakukan di rumah sakit di seluruh Quetta.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dikutip dari Al Jazeera.