Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Prancis baru saja menyaksikan aksi protes terbesarnya sejauh ini terhadap reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron pada Kamis kemarin.
Ada lebih dari satu juta orang yang turun ke jalan di seluruh negeri.
Aksi protes itu diawali dengan aksi damai, namun diwarnai oleh kekerasan di Paris dan beberapa kota lainnya.
Baca juga: Kerusuhan Pecah di Prancis Terkait Kebijakan Pensiun, WNI Diminta Waspada
Ini terjadi saat polisi menggunakan pentungan, gas air mata, dan meriam air untuk membubarkan perusuh, yang melemparkan batu dan bom molotov ke arah petugas, mendirikan barikade dan merusak properti publik.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (24/3/2023), Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 1,089 juta orang ikut serta dalam aksi protes nasional ke-9 untuk menentang rencana pemerintah dalam menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.
Menurut data resmi, kehadiran pengunjuk rasa dua kali lipat jika dibandingkan 15 Maret lalu, hari protes sebelumnya.
Sementara itu, Konfederasi serikat pekerja CGT mengklaim bahwa jumlah pengunjuk rasa pada Kamis kemarin jauh lebih tinggi, berjumlah 3,5 juta orang.