News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebih dari 1 Juta Orang di Prancis Protes Reformasi Pensiun Emmanuel Macron

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa, mengenakan rompi kuning, membawa plakat yang menggambarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai setan selama rapat umum pada hari kedua pemogokan nasional dan protes atas usulan reformasi pensiun pemerintah, di Paris pada 31 Januari 2023. - Prancis bersiap untuk transportasi utama pemblokiran, dengan pemogokan massal dan protes akan melanda negara itu untuk kedua kalinya dalam sebulan sebagai keberatan atas rencana peningkatan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun. Pada 19 Januari, sekitar 1,1 juta menyuarakan penentangan mereka terhadap usulan perubahan up -- protes terbesar sejak putaran besar terakhir reformasi pensiun pada 2010. (Photo by Alain JOCARD / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Prancis baru saja menyaksikan aksi protes terbesarnya sejauh ini terhadap reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron pada Kamis kemarin.

Ada lebih dari satu juta orang yang turun ke jalan di seluruh negeri.

Aksi protes itu diawali dengan aksi damai, namun diwarnai oleh kekerasan di Paris dan beberapa kota lainnya.

Baca juga: Kerusuhan Pecah di Prancis Terkait Kebijakan Pensiun, WNI Diminta Waspada

Ini terjadi saat polisi menggunakan pentungan, gas air mata, dan meriam air untuk membubarkan perusuh, yang melemparkan batu dan bom molotov ke arah petugas, mendirikan barikade dan merusak properti publik.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (24/3/2023), Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 1,089 juta orang ikut serta dalam aksi protes nasional ke-9 untuk menentang rencana pemerintah dalam menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.

Menurut data resmi, kehadiran pengunjuk rasa dua kali lipat jika dibandingkan 15 Maret lalu, hari protes sebelumnya.

Sementara itu, Konfederasi serikat pekerja CGT mengklaim bahwa jumlah pengunjuk rasa pada Kamis kemarin jauh lebih tinggi, berjumlah 3,5 juta orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini