News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

6 Negara Ramai-ramai Kecam Rencana Israel Perluas Pemukiman di Dataran Tinggi Golan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan lapis baja Israel melintasi pagar keamanan dekat 'Garis Alpha' yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di kota Majdal Shams pada 12 Desember 2024. - Negara di kawasan Timur Tengah serta sekutu-sekutu Israel, seperti Jerman, mengecam keputusan Israel memperluas pemukiman di Dataran Tinggi Golan.

TRIBUNNEWS.COM - Rencana Israel untuk memperluas pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah mendapat kecaman dari berbagai negara.

Keputusan ini muncul setelah mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pejuang oposisi, dan pemerintahan sementara Suriah mengambil alih kendali.

Israel berencana menggandakan populasi pemukim Israel di wilayah yang secara ilegal diduduki oleh negara tersebut sejak 1967.

Beberapa negara di kawasan Timur Tengah serta sekutu-sekutu Israel, seperti Jerman, mengecam keputusan Israel tersebut.

Mereka menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Suriah.

Negara-negara yang mengecam rencana ini antara lain:

  1. Qatar menganggap ini sebagai "episode baru dalam serangkaian agresi Israel terhadap wilayah Suriah."
  2. Yordania menyebutkan bahwa langkah ini adalah "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional."
  3. Turki melihatnya sebagai upaya Israel untuk "memperluas perbatasannya."
  4. Arab Saudi mengkritik rencana tersebut sebagai "sabotase berkelanjutan terhadap peluang Suriah untuk memulihkan keamanan dan stabilitasnya."
  5. Mesir menyebutkan bahwa ini adalah "pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah."
  6. Jerman menegaskan bahwa "sangat jelas berdasarkan hukum internasional bahwa wilayah yang dikuasai Israel ini adalah wilayah Suriah."

Posisi Israel dan Reaksi Global

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah 1967, lapor Anadolu.

Saat ini, sekitar 50.000 orang tinggal di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, setengahnya adalah pemukim Israel, sementara separuh lainnya terdiri dari Druze, Alawi dan lainnya, menurut harian Israel Haaretz.

Ada 33 pemukiman ilegal Israel di Golan yang diduduki, yang tergabung dalam apa yang disebut Dewan Regional Golan.

Baca juga: Turki dan Jerman Mengutuk Rencana Israel untuk Memperluas Wilayah Golan Suriah

Lebih lanjut, Al Jazeera melaporkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan, memperkuat Golan berarti memperkuat Negara Israel.

Ia juga menyatakan, Israel akan terus mempertahankan, mengembangkan, dan menetap di wilayah tersebut.

Namun, kecaman internasional tidak hanya datang dari negara-negara di Timur Tengah.

PBB dan sebagian besar masyarakat internasional menganggap tindakan Israel tersebut sebagai ilegal, mengingat Dataran Tinggi Golan adalah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Suriah.

Situasi Suriah Pasca-Jatuhnya Al-Assad

Kecaman terhadap rencana Israel ini datang di tengah meningkatnya aktivitas diplomatik di Suriah pasca tergulingnya Presiden Bashar al-Assad.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini