TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanannya ke China karena perawatan medis yang ia jalani terkait pneumonia dan influenza.
Kantor Pers Pemeritah Brazil melaporkan, keputusan itu dibuat pada Sabtu (25/3/2023), setelah sempat menunda keberangkatannya pada Minggu (26/3/2023).
Lula da Silva didiagnosis menderita Pneumonia pada Kamis (23/3/2023).
Ana Helena Germoglio, dokter yang menangani Lula da Silva, menyarankan untuk melakukan perawatan kesehatan.
"Meski ada perbaikan klinis, layanan medis presiden merekomendasikan untuk menunda perjalanan ke China sampai siklus penularan virus berakhir," kata Ana.
Pihak kepresidenan memilih membatalkan kunjungan itu, meski pihak medis hanya menyarankan untuk menundanya, dikutip dari AP News.
Baca juga: Eks Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Ajukan Visa Turis Amerika Serikat
Awalnya, kunjungan itu dijadwalkan pada 27-31 Maret 2023.
Pihak China telah menerima kabar pembatalan ini dan mungkin kedua negara ini akan menjadwalkan kunjungan pada tanggal baru, dikutip dari Reuters.
Presiden Lula da Silva dirawat di rumah sakit di Brasilia, Brazil.
Sebelumnya, ia menunjukkan gejala mirip flu dan dokter mendiagnosa menderita bronkopneumonia bakteri dan virus akibat influenza A.
Baca juga: Tatanan Dunia Baru Rusia dan China Ancam Hegemoni Ekonomi Amerika Serikat
China adalah Mitra Dagang Brazil
China merupakan mitra dagang terbesar Brazil.
Lebih dari sepertiga pemimpin bisnis berasal dari sektor pertanian Brazil, yang mengirimkan bagian terbesar dari daging sapi, kedelai, dan bubur kayunya ke China.
Pembatalan kunjungan itu merupakan kesempatan yang hilang untuk berhubungan kembali dengan elit bisnis, yang sangat pro-Bolsonaro.