Perdagangan, investasi, dan perubahan iklim akan menjadi agenda pertemuan.
Selain itu, 20 perjanjian bilateral diperkirakan akan ditandatangani, menurut pernyataan dari istana kepresidenan pada Kamis (23/3/2023).
Rencananya, Presiden Lula da Silva akan didampingi 12 menteri kabinet, gubernur, anggota parlemen, dan 240 pemimpin bisnis.
Penjadwalan ulang kunjungan Presiden Lula da Silva ke China mungkin akan menjadi tantangan karena agenda yang sangat padat dari kedua pemimpin, dikutip dari ABC News.
Namun, Lula da Silva mungkin akan mewujudkannya tahun ini karena kepentingan domestik dan internasional yang tinggi dari perjalanan.
Presiden Lula da Silva berniat untuk menormalisasi dan memperkuat hubungan dengan China setelah periode ketegangan yang sulit di bawah mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Hubungan komersial berlanjut, namun hubungan politik dengan China memburuk selama masa jabatan Bolsonaro.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva