News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belarus Dukung Keputusan Rusia Jadikan Negaranya Pangkalan Senjata Nuklir, Bagaimana Reaksi AS?

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan pertemuan dengan anggota Delovaya Rossiya National Public Organisation pada 4 Februari 2022.

Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir mengecam rencana Rusia dan apa yang disebutnya eskalasi yang sangat berbahaya.

"Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah tafsir sangat tinggi. Berbagi senjata nuklir membuat situasinya jauh lebih buruk dan berisiko menimbulkan bencana kemanusiaan," katanya dalam sebuah cuitan di Twitter,

Rusia dan Belarusia memiliki hubungan militer yang erat dan Minsk mengizinkan Moskow menggunakan wilayah Belarusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu. Januari ini, kedua negara meningkatkan pelatihan militer bersama.

Sebagai bagian dari kesepakatan yang diumumkan oleh Putin, Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarus pada 1 Juli.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Umumkan Kesepakatan untuk Menempatkan Senjata Nuklir di Belarus

"Kami tidak menyerahkan (senjata). Dan AS tidak menyerahkan (mereka) kepada sekutunya. Pada dasarnya kami melakukan hal yang sama yang telah mereka lakukan selama satu dekade," kata Putin.

"Mereka memiliki sekutu di negara tertentu dan mereka melatih ... kru mereka. Kami akan melakukan hal yang sama." Rusia telah menempatkan 10 pesawat di Belarus yang mampu membawa senjata nuklir taktis, kata Putin.

Dia juga menambahkan bahwa Moskow telah mentransfer ke Belarus sejumlah sistem rudal taktis Iskander yang dapat meluncurkan senjata nuklir.

"Ini adalah langkah yang sangat signifikan," kata Nikolai Sokol, peneliti senior di Pusat Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi Wina.

"Rusia selalu sangat bangga karena tidak memiliki senjata nuklir di luar wilayahnya. Jadi, sekarang, ya, mereka mengubahnya dan ini adalah perubahan besar." B

Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, senjata nuklir dikerahkan di empat negara merdeka baru Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan.

Pada Mei 1992, keempat negara sepakat semua senjata harus berbasis di Rusia dan transfer hulu ledak dari Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan selesai pada 1996.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini