Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China akan menindak konten media sosial yang dianggap berbahaya sekaligus membuktikan belum berakhirnya sensor ketat Pemerintah China atas perusahaan internet di negaranya.
Dikutip dari Bloomberg, Wakil Mmenteri Administrasi Dunia Maya China (CAC) Niu Yibing mengatakan salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah China adalah "memperbaiki" penyebaran konten tertentu oleh influencer pada platform video pendek.
Selain itu, pemerintah akan mengambil tindakan untuk mengendalikan kecanduan anak muda dan remaja terhadap penggunaan aplikasi tersebut, tambah Niu.
Ini merupakan tanda terbaru bahwa regulator ingin meningkatkan kontrol terhadap konten video pendek yang dipopulerkan oleh raksasa teknologi seperti pemilik TikTok, ByteDance Ltd.
Langkah-langkah tersebut juga menyerukan poin-poin pembicaraan dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional China. Badan tersebut mengatakan pada Februari, sedang mempertimbangkan cara untuk memperketat pengawasan terhadap aplikasi video pendek, tanpa menyebutkan nama perusahaan mana pun.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang China telah menekan industri teknologi di Negeri Tirai Bambu.
Pemerintah China telah mencoba memisahkan kaum mudanya dari kecanduan permainan atau game dan tindakan keras lainnya yang tidak diinginkan.
Pihak berwenang China secara tiba-tiba membatasi waktu bermain game untuk anak-anak menjadi tiga jam dalam seminggu pada 2021, sehingga menakuti investor dan memangkas laba perusahaan seperti Tencent Holdings Ltd dan NetEase Inc.
Niu juga menambahkan bahwa China, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan mencoba menghentikan "pasukan air", yaitu pengguna internet berbayar yang menyebarkan pesan tertentu secara online.
Baca juga: Berencana Kunjungi China, Elon Musk Agendakan Pertemuan dengan PM Li Qiang
Pejabat negara itu berencana mengambil tindakan terhadap orang-orang yang menghasilkan uang dengan merusak reputasi perusahaan dan pengusaha di internet, menurut pejabat CAC lainnya, Shen Yue.
Regulator China ingin memandu platform internet untuk membangun mekanisme pengawasan terhadap bagaimana situs media yang dijalankan individu atau kelompok amatir menghasilkan uang.
Perusahaan China telah mengeluh mengenai troll internet di masa lalu. Produsen mobil Great Wall Motor Co. bahkan menawarkan hadiah 1,5 juta dolar AS untuk mengungkap pelaku troll internet.
Baca juga: Pemerintah Jepang Makin Memperketat Ekspor Semikonduktor ke China
Sebagai tambahan informasi, troll internet mengacu pada orang yang mengirim pesan di internet dengan tujuan untuk memicu tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya.
Namun, tidak jelas seberapa efektif langkah yang akan diterapkan pemerintah Beijing, karena dunia maya China sudah diawasi secara ketat.
Regulator dunia maya negara itu diketahui menargetkan mereka yang dianggap kritis terhadap pemerintah China serta menekan pejabat dan situs web untuk menyensor mereka.