"Tapi kami merasa kasihan atas semua yang telah terjadi, dengan anak-anak lain yang meninggal," lanjutnya.
"Mereka hanya anak-anak berusia 5 tahun. Apa yang dilakukan anak berusia 5 tahun pada orang ini (tersangka)?" kata Valeria.
Orang tua lainnya, Franciele Chequeto mengatakan anak gadis yang ikut terbunuh adalah teman putranya yang berusia 7 tahun, Gabriel.
"Dia (Gabriel) tidak mengerti," kata Chequeto.
"Saya duduk dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak lagi dapat melihat beberapa teman kecilnya," lanjutnya.
Kepala polisi sipil negara bagian, Ulisses Gabriel, membenarkan, penyerang adalah seorang pria berusia 25 tahun dari negara bagian tetangga, Parana.
Dia akan didakwa dengan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Polisi percaya, serangan itu adalah tindakan yang terisolasi dan tidak terkait dengan kejahatan lain.
Baca juga: Presiden Brazil Lula da Silva Segera Bertemu Xi Jinping, Usulkan Klub Perdamaian Ukraina
Serangan Sekolah di Brasil
Serangan sekolah di Brasil telah terjadi dengan frekuensi yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir.
Pekan lalu, seorang siswa di São Paulo menikam seorang guru dan melukai beberapa orang lainnya.
Brasil telah melihat setidaknya satu serangan terakhir di pusat penitipan anak, dikutip dari The Guardian.
Serangan itu juga terjadi di negara bagian Santa Catarina pada 2021, ketika seorang penyerang menggunakan belati untuk membunuh tiga anak di bawah dua tahun dan dua orang dewasa.
Dari tahun 2000 hingga 2022, ada 16 serangan atau episode kekerasan yang terjadi di sekolah, empat di antaranya terjadi pada paruh kedua tahun lalu, menurut laporan dari para peneliti yang dipimpin oleh Daniel Cara, seorang profesor pendidikan di Universitas Sao Paulo.