TRIBUNNEWS.COM - Situasi di Kota Yerusalem masih tegang pascabentrokan oleh pasukan Israel dengan jemaah Muslim Palestina yang berada di Masjid Al Aqsa pada Rabu (5/4/2023).
Upaya internasional sedang dilakukan untuk menengahi antara kelompok Palestina.
Pemerintah Israel didesak untuk mengurangi ketegangan setelah yang terakhir menerima rentetan kecaman atas tindakan pasukannya.
Beberapa jemaah yang berada di dalam Masjid Al Aqsa membagikan pengalaman mereka ketika bentrokan terjadi.
Jemaah juga membeberkan mengapa menyeret keluar mereka dari masjid di selama bulan suci Ramadhan dirasa sangat menyakitkan.
Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Israel di Masjid Al Aqsa, Turki Mengecam hingga Sebut Lampaui Batas
Pelanggaran tempat suci
Bagian dari ibadah Muslim adalah tindakan itikaf.
Dikutip dari laman resmi MUI, itikaf adalah ibadah dengan cara berdiam diri di dalam masjid dan berdoa.
Banyak umat Muslim yang taat percaya bahwa itikaf selama Ramadhan mendapat banyak pahala.
Berdasarkan tauladan Nabi 10 hari adalah periode ideal itikaf dijalankan selama bulan suci Ramadhan.
Al Jazeera melaporkan, bagi Muslim Palestina, Masjid Al Aqsa adalah ikon iman mereka.
Bagi Muslim Palestina di Yerusalem, Al Aqsa juga merupakan salah satu tempat yang diinginkan untuk menjalankan ibadah selama Ramadhan.
Baca juga: Adab saat Melakukan Itikaf, Ini Hal yang Perlu Dihindari Ketika I’tikaf
“Itikaf adalah bagian dari Ramadhan. Saya di Al Aqsa setiap hari di bulan Ramadan – dan banyak malam,” kata Amir Maragha (29) dari lingkungan Silwad di Yerusalem kepada Al Jazeera.
“Ketika ada banyak jamaah di Al Aqsa, razia berkurang. Beberapa orang tinggal di masjid untuk mencegah penggerebekan,” katanya.