TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Italia memberlakukan keadaan darurat selama enam bulan untuk mengatasi lonjakan imigran di negaranya.
Italia akan mengalokasikan dana lima juta Euro untuk membangun fasilitas penampungan baru bagi para imigran.
Menteri perlindungan sipil dan kebijakan kelautan, Nello Musumeci, mengutip pusat penerimaan imigran yang kini penuh sesak, saat mengumumkan hal ini pada Selasa (11/4/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Ia mengungkapkan, keadaan darurat telah diumumkan atas perintah Menteri Dalam Negeri, Matteo Piantedosi.
Terakhir kali pemerintah Italia menyatakan keadaan darurat terkait migrasi adalah pada tahun 2011, di bawah Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
Baca juga: 4 Orang Tewas dan 23 Hilang setelah Kapal Imigran Tunisia Tenggelam di Laut Mediterania
Kini, pemerintah Italia berharap fasilitas baru ini dapat mengatasi masalah imigran yang membludak.
"Kami akan mendirikan fasilitas baru yang cocok untuk kebutuhan penerimaan dan pemulangan migran yang tidak memiliki hak untuk tinggal di daerah tersebut," kata Nello Musumeci, Menteri perlindungan sipil dan kebijakan kelautan Italia.
Media Italia melaporkan, pemerintah akan memilih komisaris khusus yang bertugas mengawasi alokasi dana dalam waktu dekat.
Jumlah Imigran di Italia Meningkat
Pada awal Maret 2023, lebih dari 17.000 migran telah mendarat di Italia.
Hampir tiga kali lipat dari angka yang tercatat pada periode yang sama pada tahun 2022.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang terpilih tahun lalu, berjanji untuk meningkatkan deportasi dan menghentikan kapal LSM membawa migran ke pelabuhan Italia.
Meski pemerintah berhasil mengurangi jumlah kapal semacam itu yang beroperasi di lepas pantai Italia, namun jumlah pendatang baru terus meningkat.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Italia, sekitar 31.300 migran dan pengungsi telah tiba di Italia sejauh ini, naik dari sekitar 7.900 pada periode yang sama tahun 2022 lalu.
Kantor berita Italia, ANSA, melaporkan selama liburan akhir pekan Paskah 7-9 April 2023, sekitar 2.000 orang tiba dengan perahu di pulau Lampedusa Italia di lepas pantai Afrika Utara, dikutip dari NHK.
Baca juga: 440 Imigran Terjebak di Tengah Laut Mediterania, LSM Italia Lakukan Evakuasi
Kapal Imigran yang Tenggelam
Kenaikan jumlah imigran ini menyebabkan lonjakan kasus tenggelam karena kapal imigran yang melintasi Laut Mediterania menuju Italia, sering penuh sesak dan reyot.
Banyak dari Imigran yang menyeberangi lautan dari Tunisia menuju Italia, yang tenggelam.
Pada Maret 2023, sedikitnya 52 orang tewas dan 70 orang hilang karena kapal imigran yang tenggelam, dikutip dari Al Jazeera.
Pada Januari hingga Maret 2023, PBB mengatakan itu adalah kuartal pertama paling mematikan bagi imigran di Laut Mediterania sejak 2017.
PBB mengonfirmasi ada 441 kematian pada periode waktu tiga bulan itu, yang jumlah kematian sebenarnya mungkin lebih besar.
Peristiwa kapal imigran yang tenggelam yang terbaru, terjadi pada Selasa (11/4/2023).
Sejumlah 27 orang tewas karena tenggelam.
Kejadian ini merupakan rangkaian dari sejumlah kapal imigran yang menyeberang di Laut Mediterania pada tiga bulan terakhir.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Italia