TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Data Kementerian Kesehatan India yang diperbaharui pada Senin (17/4/2023) waktu setempat menunjukkan bahwa negara itu mencatat 9.111 kasus infeksi baru virus corona (Covid-19).
Dengan demikian kasus aktif di negara meningkat menjadi 60.313.
Sedangkan angka korban tewas meningkat menjadi 5,31.141 dengan 27 kasus kematian baru.
Enam kematian akibat Covid-19 dilaporkan terjadi di Gujarat, empat dari Uttar Pradesh, masing-masing tiga dari Delhi dan Rajasthan, dua dari Maharashtra, masing-masing satu dari Bihar, Chhattisgarh, Himachal Pradesh, Jharkhand, Kerala dan Tamil Nadu.
Dikutip dari laman BQ Prime, Senin (17/4/2023), tingkat kepositifan harian tercatat sebesar 8,40 persen dan tingkat kepositifan mingguan dipatok sebesar 4,94 persen.
"Kasus aktif saat inu terdiri dari 0,13 persen dari total infeksi, dan tingkat pemulihan Covid-19 nasional tercatat sebesar 98,68 persen," kata kementerian tersebut.
Jumlah orang yang sembuh dari penyakit ini melonjak menjadi 4,42,35,772 dan tingkat kematian kasus tercatat sebesar 1,19 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Singapura Meledak, Capai 4.000 Kasus Dalam Sepekan
Kasus Covid-19 di Singapura
Pekan lalu, kasus Covid-19 kembali meledak di negara tetangga Indonesia yakni Singapura.
Penyakit ini disebabkan infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Gejala klinis yang muncul beragam, mulai flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).
Singapura sendiri termasuk yang paling terdampak saat puncak Covid-19 melanda dunia di tahun 2021 lalu.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat (14/4/2023) menyampaikan gelombang ke-10 pandemi Covid-19 ini dipastikan sedang menerjang "Negeri Singa".
Gelombang pertama dalam setengah tahun terakhir muncul seiring melonjaknya angka harian kasus Covid-19 dari 1.400 bulan lalu menjadi 4.000 kasus sejak pekan lalu.
Menteri Ong seperti dikutip media setempat melanjutkan, 30 persen kasus Covid-19 diidentifikasi sebagai infeksi kedua, lebih tinggi dari 20-25 persen pada gelombang sebelumnya.
Sama seperti gelombang yang melanda sejak awal 2022, kehidupan sehari-hari Singapura tidak berubah banyak, tetap normal seperti biasa.
Menteri Ong menuturkan sejauh ini tidak ada yang perlu dicemaskan dari meningkatnya kembali angka Covid-19 di Singapura ini.
Walau jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit naik dari 80 bulan lalu menjadi saat ini 220, angkanya tidak mengkhawatirkan karena sangat rendah dibanding ketika puncak pandemi melanda pada 2021.