Bahkan jutaan orang telah keluar dari kemiskinan dan menjadi kelas menengah yang aspiratif serta berkembang seiring melonjaknya sektor-sektor berketerampilan tinggi di negara itu.
Kendati demikian, angka pengangguran pun turut melonjak, menurut statistik CMIE dari tahun 2022, hanya 40 persen orang India usia kerja yang bekerja.
Kepala Yayasan Kependudukan India, Poonam Muttreja pun setuju dengan hal ini, ia mengatakan bahwa negara harus merencanakan hal yang lebih baik untuk kaum mudanya.
"Populasi yang besar ini akan membutuhkan investasi besar dalam keterampilan, agar mereka dapat memanfaatkan peluang yang akan muncul dalam ekonomi untuk berpartisipasi dalam pekerjaan. Tapi kita juga harus menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk mereka," kata Muttreja.
Ia menambahkan bahwa investasi juga dibutuhkan dalam bidang pendidikan.
Menanggapi berita laporan PBB pada Rabu kemarin yang berisi pernyataan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, 'dividen demografis suatu negara tidak hanya bergantung pada kuantitas, namun juga kualitas'.
"Populasi itu penting, begitu juga talenta. Bonus demografi China belum hilang, dividen talenta sedang terjadi dan momentum pengembangan tetap kuat," tegas Wang dalam sebuah pengarahan.