News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Saudara di Sudan

MUI Desak OKI dan PBB Bantu Hentikan Perang Saudara di Sudan

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. - Pejuang yang berjuang di Sudan mengatakan mereka telah menyetujui jeda kemanusiaan selama berjam-jam, termasuk untuk mengevakuasi yang terluka , pada hari kedua pertempuran kota yang berkecamuk yang menewaskan lebih dari 50 warga sipil termasuk tiga staf PBB dan memicu protes internasional. (Photo by AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu menghentikan Perang Saudara di Sudan.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menilai perang tersebut berpotensi berlangsung lama dan berlarut-larut seperti perang saudara di Suriah.

"MUI menghimbau OKI dan PBB agar secepatnya bisa menghentikan perang saudara ini agar sudan kembali bersatu dan rakyatnya bisa kembali hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia," ujar Anwar Abbas dalam keterangannya, Senin (24/3/2023).

Perang saudara yang terjadi di Sudan itu merupakan perang antara pemimpin angkatan bersenjata Sudan, Jenderal Abdel Fattah Burhan melawan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok paramiliter yang tumbuh dari milisi Janjaweed.

Pemimpin dari kedua belah pihak sekarang sedang berusaha untuk menjadi pemimpin dan penentu bagi masa depan Sudan.

Anwar mengatakan kasus perang saudara ini dirasa akan berlarut-larut, sebab masing-masing sama-sama memiliki puluhan ribu pejuang, pendukung asing, kekayaan mineral, dan sumber daya lain yang dapat dipergunakan untuk menghancurkan lawannya.

Baca juga: Sejumlah Negara Susun Rencana Evakuasi Warga Sipil dari Sudan, Mulai Spanyol, Swiss hingga Indonesia

"Usaha untuk bisa mencarikan titik temu bagi mempersatukan mereka jelas tidak mudah karena masing-masing pihak tentu sudah berkesimpulan jika mereka kalah atau mengalah maka tentu tidak mustahil mereka akan dihabisi oleh pihak yang menang," kata Anwar.

Diperkirakan akibat ambisi pemimpin dari kedua belah pihak negara Sudan yang selama ini dikenal bersatu akan hancur dan berimbas kepada rakyatnya.

Oleh sebab itu peran OKI dan PBB dinilai penting untuk secepatnya bisa menghentikan perang saudara ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini