Namun, rudal berbahan bakar padat ini perlu dimuat di lokasi peluncuran dan merupakan bagian penting dari rencana pengembangan senjata lima tahun yang diluncurkan Kim pada tahun 2021.
Menurut rekan peneliti di International Institute for Strategic Studies, Joseph Dempsey, mengatakan ICBM berbahan bakar padat akan diberi bahan bakar selama pembuatan.
Rudal jenis ini dapat dipindahkan dengan lebih mudah untuk menghindari deteksi sebelum peluncuran yang dapat dimulai dalam hitungan menit, dikutip dari CNN International.
Namun, kekurangannya adalah membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi bahan bakar di lokasi peluncurannya.
Waktu pengisian ini dapat memberikan waktu bagi musuh untuk mendeteksi dan menetralisirnya, tulis Dempsey dalam sebuah analisis awal tahun ini.
PBB telah melarang pengujian rudal balistik, namun Korea Utara nekat melakukan banyak peluncuran dalam beberapa tahun terakhir karena ingin meningkatkan kekuatan militernya.
Tahun lalu, Korea Utara menguji rekor jumlah senjata, termasuk mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi.
Pada Februari 2023, Korea Utara menampilkan apa yang tampak seperti ICBM baru pada parade malam hari yang mewah di Pyongyang.