Wagner di masa lalu mengirim tentaranya untuk berperang di Suriah dan dalam perang lainnya di seluruh Afrika.
Pada Januari 2023, AS secara resmi menetapkan Grup Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional.
AS juga membekukan aset Amerikanya yang digunakan Wagner untuk membantu militer Rusia dalam perang Ukraina.
Baca juga: Kepala Wagner Bantah Hubungan dengan Kementerian Pertahanan Rusia Sudah Membaik
Hubungan Wagner dan Rusia di tengah Isu Serangan Balasan Ukraina
Pada Maret 2023, Wagner mendapat bantuan amunisi dari Rusia.
Namun, pada Rabu (26/4/2023), Yevgeny Prigozhin mengatakan pemerintah Rusia tidak memberikan jumlah amunisi yang cukup saat Ukraina bersiap untuk serangan balasan.
"Apa yang terjadi sekarang dengan serangan balasan Angkatan Bersenjata Ukraina?" kata Yevgeny Prigohzin di video yang di saluran Telegram-nya.
"Hujan hari ini dan hujan terakhir diperkirakan terjadi pada 2 Mei. Diperlukan satu minggu lagi agar angin mengeringkan tanah. Setelah itu, Angkatan Darat Ukraina akan siap untuk bergerak," katanya memperkirakan serangan balasan dari Ukraina.
"Tentara Ukraina sepenuhnya siap untuk bergerak keluar dan menutupi sayap," tambahnya.
Ia lalu menuduh Rusia tidak berusaha memenuhi kebutuhan Wagner.
"Semua cerita tentang mencegah pasukan cadangan Ukraina memasuki Bakhmut adalah omong kosong. Tidak ada satu tembakan pun yang dilakukan oleh Angkatan Darat Rusia. Tidak ada yang memberi mereka amunisi. Tidak kepada mereka, tidak kepada kami. Penjahat perintah dibuat untuk tidak memberikan amunisi," lanjutnya.
Karena kekurangan amunisi, terlalu banyak pasukan yang mati, menurut Yevgeny Prigozhin.
"Ada pengkhianatan di dalam Federasi Rusia. Kami (Wagner) bahkan tidak diizinkan untuk membangun pertahankan pertahanan kita," katanya, dikutip dari The Drive.
Baca juga: Mengapa Grup Tentara Bayaran Wagner Rusia Ada di Sudan? Apa Hubungannya dengan Perang di Ukraina?
Yevgeny Prigozhin Bercanda soal Gencatan Senjata di Bakhmut