Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris mengatakan negaranya akan menjalankan penerbangan dari Port Sudan saat melanjutkan misi evakuasinya setelah secara resmi menghentikan operasi dari lapangan terbang dekat ibu kota Sudan, Khartoum.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa upaya penyelamatan yang sebelumnya difokuskan di situs Wadi Saeedna dekat Khartoum akan dipindahkan ke timur negara itu.
Dikutip dari laman The Independent, Senin (1/5/2023), sekitar 2.122 orang dengan 23 penerbangan telah diterbangkan dari lapangan udara negara yang dilanda perang itu sejak pertempuran dimulai pada 15 April lalu.
Namun kemungkinan masih ada lebih dari seribu warga negara Inggris yang tersisa di sana.
Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO) mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa perjalanan selanjutnya akan dimulai dari Port Sudan pada Senin waktu setempat.
"Inggris sekarang telah menerbangkan lebih dari 2.100 orang ke tempat yang aman dari Sudan dalam evakuasi terbesar dan terlama dari negara Barat manapun," kata Cleverly.
Langkah tersebut diambil saat pertempuran kembali pecah di Khartoum, meskipun perpanjangan gencatan senjata antara dua jenderal yang bertikai di negara itu telah ditengahi pada Jumat dini hari waktu setempat.