Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NDJAMENA - Ketegangan ekonomi warga Sudan yang melarikan diri dari konflik negaranya kini dirasakan pula oleh sederet negara tetangganya.
Di Chad, orang beradaptasi dengan kenaikan harga barang yang telah meningkat hingga 70 persen dalam hitungan minggu.
Ini menurut Ahmed Idris dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Adre di Chad.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (1/5/2023), seorang penduduk Adre bernama Adam Ibrahim Dahab mengatakan bahwa saat ini semakin sulit untuk membeli makanan empat kali sehari.
Sedangkan pengungsi sekaligus pebisnis Sudan di kota perbatasan, Bishara Ishaq menuturkan bahwa 'siapapun yang kini memiliki saham, akan mencoba menjualnya dengan harga yang lebih tinggi'.
Pemerintah Chad akan mempertimbangkan untuk mensubsidi biaya, karena para pengungsi Sudan yang tiba di negara itu tengah menghadapi kekurangan tempat tinggal dan makanan.
Di Sudan Selatan, masuknya warga Sudan juga menekan sumber daya yang langka
Namun, hubungan erat antar negara mengindikasikan bahwa saat ini ada banyak upaya solidaritas yang dilakukan untuk membantu warga Sudan.
Baca juga: Sempat Berhenti, Program Pangan Dunia Kembali Beroperasi di Sudan
Orang-orang telah mengumpulkan makanan dan obat-obatan untuk dikirim bersama dengan pesawat kargo demi membantu warga Sudan yang berada di perbatasan.