TRIBUNNEWS.COM - Polisi bentrok dengan anarkis berpakaian hitam di Paris dan kota-kota lain selama protes terhadap kenaikan usia pensiun di Prancis, bertepatan dengan Hari Buruh 1 Mei 2023.
Di ibu kota Prancis, polisi dilempari dengan proyektil.
Sepeda dibakar dan halte bus dihancurkan, Independent melaporkan.
Aksi demontrasi yang dipimpin oleh serikat pekerja berlangsung di Place de la Republique.
Kerusuhan juga meletus di Lyon, di mana beberapa kendaraan dibakar dan beberapa tempat usaha dihancurkan.
Bulan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menaikkan batas usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun meski ada pemogokan kerja di sejumlah sektor.
Baca juga: Hari Buruh Sedunia: Tuntutan perbaikan kesejahteraan hingga Pemilu 2024
“Eksekutif tidak dapat memerintah tanpa dukungan rakyatnya,” kata Sophie Binet, pemimpin serikat pekerja Konfederasi Umum Buruh (CGT) sayap kiri, menjelang aksi protes di Paris.
Ia menambahkan serikatnya belum memutuskan pembicaraan dengan pemerintah tentang masalah terkait pekerjaan lainnya.
Laurent Berger, kepala serikat buruh Konfederasi Buruh Demokrat Prancis (CFDT) yang berpikiran reformasi, mengatakan pemerintah Macron tuli terhadap tuntutan salah satu gerakan sosial paling kuat dalam beberapa dekade.
“Kita harus mengajukan proposal lain mengenai gaji dan kondisi kerja,” katanya kepada BFM TV.
Di Paris, para aktivis gerakan lingkungan Extinction Rebellion melemparkan cat ke kaca depan Louis Vuitton Foundation dan batu paving di luar Hotel Ritz.
Tak hanya di Prancis, aksi protes juga meletus di tempat lain di Eropa.
Baca juga: Aksi Protes Tolak Kenaikan Usia Pensiun Berlanjut di Prancis, Polisi Bersiap Kemungkinan Bentrok
Protes yang dipimpin serikat pekerja digelar seluruh Jerman.
Di Italia, tiga serikat pekerja utama mengadakan unjuk rasa di selatan kota Potenza.