News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pesan Mengerikan Dari Mantan PM Malaysia: Negeri Ini Dorong Umat Manusia Menuju Perang Dunia

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad

TRIBUNNEWS.COM -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberikan pesan mengerikan bakalan terjadi perang dunia.

Ia menuding Amerika Serikat sedang mengarahkan ketegangan dunia ke arah yang lebih buruk.

Mahathir mengatakan negara adi daya tersebut sedang mendorong umat manusia menuju perang dunia dengan berkontribusi pada munculnya dua blok yang bermusuhan.

Risiko terberat dari ketegangan ini adalah bisa terjadi perang nuklir.

Baca juga: Menlu Rusia Sebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Hanya Boneka Barat

"AS akan mencoba mengajak negara lain untuk bergabung dalam aksi melawan Rusia, dan Rusia juga harus menemukan negara sahabat yang akan mendukungnya," kata Mahathir, 97 tahun, dalam sebuah wawancara untuk Global Times dikutip dari TASS.

"Akan ada konfrontasi antara blok Timur dan blok Barat. Dan ini akan meningkat dan menjadi perang dunia."

Pakar mencatat bahwa konflik di Ukraina, yang diprovokasi oleh Barat, telah mempengaruhi seluruh dunia.

Dia mencatat bahwa situasi yang rumit telah menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk barang-barang penting di seluruh dunia, yang berdampak negatif pada pengiriman biji-bijian.

“Undangan ke Ukraina untuk bergabung dengan NATO adalah sebuah provokasi. Faktanya, jika Ukraina tidak bergabung dengan NATO, saya pikir Rusia akan merasa kurang terancam, dan tidak akan ada konfrontasi. Tapi begitu proses dimulai, Rusia akan mengambil tindakan pencegahan," kata Mahathir.

Dia menunjukkan bahwa negara-negara NATO tidak terlibat langsung dalam konflik Rusia-Ukraina et, karena Ukraina bukan anggota aliansi tersebut.

Gambar ini diambil pada 18 Februari 2023 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 19 Februari 2023 menunjukkan uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) "Hwasong-15", di Bandara Internasional Pyongyang. (STRINGER / KCNA VIA KNS / AFP)

Namun, menurut mantan Perdana Menteri itu, kebuntuan dengan Rusia sangat merugikan negara-negara anggota NATO.

“Pada akhirnya, mereka [Rusia dan Ukraina] harus menemukan penyelesaian. Lebih baik bagi mereka untuk berbicara satu sama lain, berdiskusi, bernegosiasi,” kata Mahathir.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Bom Fosfor di Bakhmut untuk Bakar Gedung Tanpa Penghuni

As sejauh ini memang terlibat pada semua ketegangan yang terjadi.

Negeri Paman Sam memasok senjata untuk Ukraina, AS juga mengarahkan negara-negara barat dan NATO mendukung penuh Volodymyr Zelensky memerangi invasi Rusia.

Dukung Korsel

Selain itu AS juga mendukung Taiwan yang sedang berseteru dengan China.

Joe Biden juga mendukung Korea Selatan yang saat ini hubungan dengan negara tetangganya Korea Utara tengah memanas.

Presiden AS Joe Biden menjanjikan langkah-langkah substansial demi melindungi Korea Selatan dari serangan senjata nuklir Korea Utara.

"Kami bekerja secara luar biasa dan intensif dengan Korea Selatan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menopang persepsi publik dan realitas komitmen kami," kata seorang pejabat senior AS menjelang KTT antara presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dengan Joe Biden Rabu depan.

Korea Utara dilaporkan telah meluncurkan rudal balistik jarak menengah ke kawasan Jepang, tembakan ini merupakan kali kelima yang dilakukan presiden Korut Kim Jong-un dalam sepuluh hari terakhir. (HO)

Dia mengatakan perjanjian itu merupakan salah satu pencapaian terbesar AS yang dipilih oleh sejumlah negara Indo-Pasifik yang dapat membuat senjata nuklir karena perlindungan yang disebut payung nuklir AS.

“Kami berkomitmen kuat mencegah serangan nuklir Korea Utara ke sekutu kami,” ujar pejabat itu.

"Presiden Biden akan membicarakan langkah-langkah substansial untuk menggarisbawahi itu, untuk memperbaruinya, untuk memperjelas bahwa setiap orang memiliki sedikit keraguan tentang komitmen kami untuk berdiri bersama Korea Selatan, bahkan dalam menghadapi provokasi dari Korea Utara, serangan pedang dari Rusia, dan terus terang berambisi membangun nuklir di pihak China," sambungnya.

Kunjungan Yoon ke Amerika Serikat datang setelah warga negara Korea Selatan mendesaknya untuk mengembangkan persenjataan nuklir demi mencegah serangan dari Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Mengutuk Kesepakatan KTT Amerika Serikat-Korea Selatan

Pejabat AS lainnya menyambut baik peran yang dimainkan Korea Selatan dalam mendukung Ukraina dan akan "menyambut baik langkah-langkah tambahan yang mungkin bersedia diambil".

Baca juga: Luncurkan Rudal Hwasong-18, Korea Utara Pamer Kekuatan Militer Strategis

"Tapi kami juga menyadari seperti setiap negara mereka harus membuat keputusan berdasarkan perhitungan mereka sendiri," kata pejabat itu.

Dia juga mengatakan isu mengenai hak asasi manusia juga akan menjadi topik pembicaraan dalam KTT tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini