News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perang Timur Tengah Makin Tak Terkendali, Keluarga Tangisi Nasib Sandera Kini Dilupakan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emily Damary

TRIBUNNEWS.COM -- Peperangan di Timur Tengah makin tak terkendali, Israel bahkan kini mulai melakukan penyerangan darat ke Lebanon dan Iran membombardir Tel Aviv.

Akibatnya, para sandera Yahudi yang menyulut peperangan Israel dengan sejumlah negara tetangganya kini justru mulai dilupakan.

Setidaknya hal itu dikatakan oleh Mandy Damary, ibunda Emily Damary (28) yang mejadi sandera dalam penyerbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Baca juga: Hamas: Komandan Senior Al-Qassam, Saeed Ali Tewas akibat Serangan Israel di Lebanon Utara

Satu tahun sudah Emily tidak diketahui nasibnya. Sang ibunda menengisi nasib utrinya, ia juga menyalahkan pemerintahan Inggris yang dianggap tidak sungguh-sungguh ingin membebaskan Emily yang berkewarganegaraan Inggris-Israel tersebut.

Dia  adalah satu-satunya warga Inggris yang masih ditahan oleh Hamas, namun hingga kini nasibnya beum jelas, bersama 96 sandera lainnya.

Dengan meluasnya peperangan, Mandy mengatakan kalau nasib anaknya bersama puluhan sandera yang lain bakalan terlupakan.

"Bayangkan, sejenak jika Emily adalah putri Anda. Coba bayangkan apa yang sedang dialaminya. Sejak 7 Oktober tahun lalu, dia disandera oleh Hamas di terowongan teror Gaza, 20 meter atau lebih di bawah tanah, disekap, disiksa, diisolasi, tidak bisa makan, berbicara, atau bahkan bergerak tanpa izin orang lain," kata Mandy dalam sebuah pertemuan dikutip oleh BBC.

Sementara sebelumnya Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Inggris "harus dengan tegas mendukung komunitas Yahudi".

Akan tetapi hingga kini tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Starmer. Mandy meminta agar negaranya dan dunia berbuat lebih banyak untuk mengamankan pembebasan putrinya, dan para sandera lainnya.

Baca juga: Iran Tegaskan Alasan Serangan ke Israel: Balasan Kematian Pemimpin Hizbullah, Hamas dan Pejabat IRGC

"Bagaimana mungkin dia masih dipenjara di sana setelah satu tahun? Mengapa seluruh dunia, terutama Inggris, tidak berjuang setiap saat untuk mengamankan pembebasannya? Dia salah satu dari mereka sendiri."

Setahun Penyerangan

Sementara pasukan Israel atau IDF mengerahkan banyak pasukan di wilayah selatan Gaza menjelang 7 Oktober 2024 atau setahun penyerangan Hamas ke Israel.

"Divisi Gaza (angkatan darat) IDF telah diperkuat dengan beberapa peleton, dengan pasukan yang ditempatkan untuk mempertahankan masyarakat dan daerah perbatasan," kata IDF seperti diberitakan Arab News.

Warga Palestina yang mengungsi menyiram mobil yang terbakar dengan air setelah terkena serangan Israel di Khan Yunis di kota Jalur Gaza selatan pada 1 Oktober 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Photo by BASHAR TALEB / AFP) (AFP/BASHAR TALEB)

Hari Minggu (6/10/2024) kemarin, prajurit IDF diperlengkapi dengan senjata komplit untuk mempertahankan wilayah.

Tiga divisi disebutkan sedang bekerja untuk membongkar infrastruktur dan melemahkan kemampuan Hamas.

"Komando Selatan tetap dalam keadaan waspada dan siap menghadapi hari-hari mendatang," kata komandan Mayor Jenderal Yaron Finkelman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini