- Menteri luar negeri Belanda mengatakan tidak ada kemajuan untuk dilaporkan dalam pembicaraan internasional tentang kemungkinan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina.
"Kami belum mencapai solusi," kata Wopke Hoekstra pada hari Rabu.
Ia menanggapi pertanyaan tentang pembicaraan yang diumumkan sebelumnya antara Belanda dengan Inggris, Denmark, Belgia dan mitra lainnya.
- Pemerintah Jerman sedang mencari mekanisme untuk mengamankan kerusakan perang atas invasi Rusia ke Ukraina, termasuk kemungkinan menggunakan aset Rusia, kata seorang juru bicara pemerintah.
Kanselir Olaf Scholz, termasuk di antara para pemimpin Eropa yang setuju untuk membuat daftar kerusakan selama pertemuan di Reykjavik, menurut laporan Reuters.
- Belarus, salah satu sekutu terdekat Rusia, telah memulihkan sebagian kontrol di perbatasan mereka, kata menteri luar negeri Belarusia Sergei Aleinik pada hari Rabu.
Ini adalah pertama kalinya dalam 28 tahun ada pemeriksaan di perbatasan 770 mil, AP melaporkan.
Menurut Aleinik, hal itu untuk menghindari masuknya warga negara ketiga ke Belarus, menjelang penerapan kesepakatan antar pemerintah tentang saling pengakuan visa.
Baca juga: Inggris ‘Ngotot’ Ciptakan Koalisi Kirim Jet F-16 ke Ukraina, Jerman dan Prancis Sebut Terlalu Dini
- Jumlah orang Kazakh yang percaya Rusia dapat menyerang bekas republik Soviet itu telah berlipat ganda selama enam bulan terakhir, menurut sebuah jajak pendapat oleh para peneliti Kazakh pada hari Rabu.
Negara Asia tengah berpenduduk 20 juta jiwa itu memiliki hubungan dekat dengan Moskow tetapi tetap netral dalam konflik Ukraina, menolak untuk mengakui aneksasi Rusia.
- Ukraina membantah bahwa rudal hipersonik Rusia telah menghancurkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS selama serangan udara di Kyiv.
Dua pejabat AS mengatakan sistem Patriot mungkin rusak tetapi tidak hancur.
- Juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi mengklaim Ukraina telah membuat kemajuan baru di Bakhmut.
Reuters mengutip Cherevatyi yang mengatakan:
"Kami berhasil melakukan operasi pertahanan, serangan balik dan selama hari ini unit kami telah menembus hingga 500 meter di beberapa bagian front Bakhmut."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)