News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Pakistan akan Geledah Rumah Imran Khan di Lahore setelah Dituduh Lindungi Teroris

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan (tengah) berbicara kepada para pendukungnya selama pawai anti-pemerintah menuju ibu kota Islamabad, menuntut pemilihan awal, di Gujranwala pada 1 November 2022. (Photo by Arif ALI / AFP) - Ratusan polisi akan menggeledah rumah Imran Khan setelah ia dituduh melindungi teroris.

Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan yang diperintahkan pengadilan yang berakhir akhir bulan Mei ini.

Pada Rabu (17/5/2023), pemerintah Punjab meminta Imran Khan untuk menyerahkan pendukungnya yang disalahkan atas serangan terhadap tentara, dikutip dari Al Jazeera.

Amir Mir menuduh Imran Khan menyembunyikan mereka di rumahnya, namun tuduhan itu dibantah oleh Imran Khan.

Pada Kamis (18/5/2023), ajudan Imran Khan, Iftikhar Durrani mengizinkan jurnalis ke beberapa area di rumah Khan di Lahore untuk 'mencari teroris'.

Pria bersepeda melewati kendaraan polisi yang terbakar selama protes oleh aktivis partai Tehreek-e-Insaf Pakistan dan pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran menentang penangkapan pemimpin mereka, di Quetta pada 9 Mei 2023. Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata pada 9 Mei untuk memadamkan protes yang meletus di beberapa kota di seluruh Pakistan, beberapa jam setelah mantan perdana menteri Imran Khan ditangkap sehubungan dengan kasus korupsi. (Photo by Banaras KHAN / AFP) (AFP/BANARAS KHAN)

Baca juga: Imran Khan Tuduh Militer Pakistan Perintahkan Penangkapannya

Tanggapan Imran Khan

Dalam sebuah tweet pada Jumat, Imran Khan mengkritik tindakan pemerintah Pakistan terhadap PTI dan pendukungnya yang dilakukan di bawah pemerintah teror.

"Pola pikir di balik penumpasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pemerintahan teror saat ini yang menjadi sasaran PTI dan pendukungnya (yang bahkan tidak disaksikan selama darurat militer Zia dan Musharraf) adalah bahwa kami orang Pakistan seperti kawanan domba yang dapat diteror untuk patuh, sujud pada pertunjukan kekuatan telanjang ini," kata Imran Khan.

"Yah kami tidak akan melakukannya karena kami adalah manusia dan umat dari pemimpin terbesar sepanjang masa yang membuat kami berjanji kepada Allah bahwa kami tidak akan tunduk kepada siapa pun kecuali Dia (Yang Maha Kuasa)," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Imran Khan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini