“Untuk waktu yang lama, saya tahu saya tidak ingin punya anak yang hanya akan menyusahkan. Tapi setelah 2019, saya menjadi sangat, sangat, sangat yakin saya tidak menginginkan anak," kata Stephanie, melemparkan lelucon.
Menyebut dirinya sebagai seorang anti-pribumi dan 'percaya pada non-pernikahan, Stephanie mengatakan dirinya menolak untuk membuat kesalahan yang sama seperti orang tuanya yang 'gagal melakukan tugas pengasuhan mereka'.
Baca juga: Populasi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Mencapai 55.988 Unit di Maret 2023
Wanita berusia 24 tahun yang bekerja pada bidang pemasaran itu juga berbicara tentang kurangnya kepercayaan dirinya terhadap masa depan dan sistem pendidikan di Hong Kong.
Terlepas dari itu, secara finansial tidak mungkin baginya dan pacarnya untuk melakukan emigrasi saat ini.
"Yang paling penting, saya tidak melihat bagaimana mengeluarkan bayi dari tubuh saya, saya rasa ini tidak akan bermanfaat bagi hidup saya," tegas Stephanie..
Wanita muda Hong Kong itu mengatakan bahwa pacarnya memiliki pemikiran yang sama saat menikah dan memiliki anak.
Sebagian besar temannya yang berusia 20-an tahun, kata dia, juga tidak mempertimbangkan untuk memiliki anak.
"Saya tidak pernah mengerti mengapa ada orang yang ingin punya anak," pungkas Stephanie.