TRIBUNNEWS.COM - Iran membangun fasilitas nuklir yang begitu dalam di tanah, sehingga kemungkinan berada di luar jangkauan senjata AS yang dirancang untuk menghancurkannya.
Menurut para ahli dan citra satelit yang dianalisis The Associated Press, gambar Google Earth terbaru yang menggunakan Maxar Technology memperlihatkan garis terowongan di Pegunungan Zagros, Iran tengah.
Foto dan video dari Planet Labs PBC memperlihatkan terowongan yang dibangun oleh Iran di dekat situs nuklir Natanz.
Proyek baru itu sedang dibangun di sebelah Natanz, sekitar 225 kilometer (140 mil) selatan Teheran.
Situs nuklir Iran di Natanz telah menjadi perhatian internasional sejak keberadaannya diketahui dua dekade lalu.
Situs ini dilindungi oleh baterai anti-pesawat, pagar, dan Pengawal Revolusi paramiliter Iran.
Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Temui Jokowi di Istana Bogor Hari Ini
Fasilitas nuklir Iran di Natanz terbentang seluas 2,7 kilometer persegi di Central Plateau yang gersang di negara itu.
Foto satelit yang diambil pada bulan April 2023 oleh Planet Labs PBC dan dianalisis oleh AP, menunjukkan Iran menggali ke dalam Kūh-e Kolang Gaz Lā (Gunung Beliung), yang berada tepat di luar pagar selatan Natanz.
Serangkaian gambar berbeda yang dianalisis oleh Pusat Studi Nonproliferasi, James Martin, mengungkapkan empat pintu masuk telah digali ke lereng gunung, dua di timur dan dua lainnya di barat.
Masing-masing pintu berukuran lebar 6 meter (20 kaki) dan tinggi 8 meter (26 kaki).
Baca juga: Yuan Geser Dominasi Dolar AS, Rusia hingga Iran Mulai Lirik Mata Uang China Sebagai Alat Transaksi
Para ahli mengatakan ukuran proyek konstruksi menunjukkan Iran kemungkinan akan dapat menggunakan fasilitas bawah tanah untuk memperkaya uranium juga, bukan hanya untuk membangun sentrifugal.
Sentrifugal berbentuk tabung itu, disusun dalam kaskade besar dari lusinan mesin, dengan cepat memutar gas uranium untuk memperkayanya.
Pemintalan kaskade tambahan akan memungkinkan Iran untuk dengan cepat memperkaya uranium di bawah perlindungan gunung.
Baca juga: RI-Iran Rampungkan Perundingan Perdagangan, Segera Ditandatangani Kedua Menteri Pada Akhir Mei 202
Iran Diduga Tingkatkan Produksi Uranium