TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, diinterogasi selama empat jam di kantor Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan (NAB) terkait kasus Al-Qadir Trust.
Imran Khan dan istrinya, Bushra Bibi, tiba di kantor NAB menjelang tengah hari, Selasa (23/5/2023).
Jelang kedatangan mereka, pengamanan di luar biro diperketat.
Sementara Imran berada di dalam kantor pengawas akuntabilitas, istrinya menunggu di luar dengan kendaraan anti peluru mantan perdana menteri, seperti diberitakan DawnNewsTV.
Selama penyelidikan, Tim Investigasi Gabungan (CIT) NAB memberikan kuesioner kepada kepala PTI terkait kasus itu.
NAB memberikan jaminan keamanan kepada istri Imran Khan hingga 31 Mei 2023 terkait kasus Al-Qadir Trust.
Baca juga: Imran Khan Tuduh Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Berniat Cegah Dirinya Kembali Berkuasa
Sementara itu dalam kasus lainnya, Imran Khan telah diberikan jaminan dalam beberapa kasus oleh pengadilan anti-terorisme di ibu kota Islamabad.
Laporan media pada Selasa, mengatakan Imran Khan diberikan jaminan keamanan hingga 8 Juni 2023 dalam delapan kasus terkait kekerasan di kompleks pengadilan pada Maret 2023.
Baca juga: Imran Khan Tuduh Militer Pakistan Perintahkan Penangkapannya
Sebelumnya, Imran Khan ditangkap pada 9 Mei 2023 terkait kasus Al Qadir Trust.
Penangkapan ini memicu gelombang protes besar di Lahore.
Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan yang diperintahkan pengadilan akan berakhir Mei ini.
Pada Rabu (17/5/2023), ia mendapat tuduhan lainnya dari Menteri Penerangan Punjab, Amir Mir, yang mengatakan Imran Khan menyembunyikan pendukungnya yang menyerang tentara selama demo.
Namun, tuduhan itu dibantah oleh Imran Khan, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Polisi Pakistan akan Geledah Rumah Imran Khan di Lahore setelah Dituduh Lindungi Teroris
Imran Khan dan Kasus Al-Qadir Trust