News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Derita Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan, Seorang Ibu Ajari 2 Anaknya untuk Hidup Tanpa Dirinya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jennifer Mihill dan kedua anaknya. Tahu hidupnya tak lama lagi, seorang ibu di Kanada mempersiapkan anak-anaknya untuk hidup tanpa dirinya kelak.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu yang menderita kanker otak yang tak bisa disembuhkan, menceritakan bagaimana ia "mempersiapkan" kedua anaknya untuk hidup tanpa dirinya kelak.

Lebih dari setahun yang lalu, Jennifer Mihill, seorang dokter berusia 40an tahun dari Ottawa, Kanada, didiagnosis menderita glioblastoma.

Glioblastoma merupakan jenis tumor otak yang tumbuh cepat dan agresif yang menyerang sekitar 3,21 dari 100.000 orang.

Meski prosedur pembedahan dapat membantu mengangkat beberapa jaringan ganas, tumor jenis ini biasanya dikelilingi oleh zona sel tumor yang bermigrasi yang menyerang jaringan di sekitarnya, sehingga tidak mungkin untuk mengangkat tumor seluruhnya.

Di tengah nasib yang menantinya, perhatian Mihill sekarang berfokus kepada dua anaknya yang masih kecil, Scarlett (9) dan Cooper (7).

Mihill melakukan segala yang bisa untuk membuat hidup anak-anaknya mudah, baik secara emosional maupun finansial.

Baca juga: Wanita di China Tolak Undangan Nikah Teman SD-nya Dulu, Curiga Temannya Itu Hanya Inginkan Sumbangan

Ia harus memastikan bahwa keluarganya akan tetap stabil bahkan ketika dirinya tidak lagi ada di dunia.

Kepada Newsweek.com, Mihill menyebut kankernya didignosis "hampir secara tidak sengaja".

Februari 2022 lalu, Mihill dirawat di rumah sakit dengan gejala COVID.

"Saya merasa tidak enak badan tetapi saya hanya mengira itu karena COVID," ungkap Mihill.

"Saya mengalami beberapa gejala, tetapi saya tidak menyadari bahwa gejala itu berasal dari tumor otak."

"Saya mengalami sakit kepala, dan sedikit mual, dan Saya juga memiliki beberapa perilaku aneh."

"Ketika saya dirawat di rumah sakit, saya terus merasa tidak sehat, dan kemudian saya menjadi agak bingung dan sedikit disorientasi."

Setelah Mihill dirawat seminggu di rumah sakit, MRI mengonfirmasi diagnosis mengejutkan yang tidak diharapkan siapa pun.

Tak lama setelah didiagnosis kanker, Mihill pergi ke Toronto, di mana seorang ahli bedah saraf memulai perawatannya.

"Ada banyak pengobatan berbeda yang dapat dicoba oleh dokter, seperti pembedahan, radiasi, atau imunoterapi, tetapi tidak ada pengobatan yang benar-benar dapat menyembuhkan kanker ini," katanya.

Jennifer Mihill dan kedua anaknya (Jennifer Mihill via Newsweek)

Baca juga: Viral Video Kucing Selalu Mengeong Tengah Malam, Pemilik Pasang Kamera untuk Lihat Apa yang Terjadi

"Jadi pada dasarnya mereka hanya mencoba dan menahannya sampai kanker kembali kemudian mereka mencobanya sesuatu yang lain."

"Kami hanya mencoba untuk menahannya selama mungkin, dan biasanya harapan hidup sekitar tiga tahun."

Memberi Tahu Anak-anak tentang Diagnosisnya

"Memberitahu anak-anak saya bahwa saya sekarat adalah hal tersulit yang harus saya lakukan," kata Mihill.

Saat itulah Mihill menghubungi seorang psikolog anak, yang bekerja secara khusus dengan anak-anak yang orang tuanya menderita kanker.

Ia menanyakan cara terbaik untuk memberi tahu anak bahwa orang tua mereka sakit parah, dengan cara yang paling baik.

"Psikolog saya sangat jujur kepada saya dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya perlu berjanji kepada anak-anak saya bahwa saya tidak akan menyembunyikan sesuatu dari mereka karena jika tidak, mereka akan selalu takut akan segalanya."

"Saya harus memberi tahu mereka ketika kanker saya kembali, dan meski saya tidak akan merinci, saya akan memberi tahu mereka semua yang penting," tambahnya.

Psikolog itu menjelaskan kepada Mihill bahwa anak-anak juga memiliki emosi yang besar, dan memiliki banyak ketakutan yang sama seperti orang tua, hanya diungkapkan dengan cara yang berbeda.

Cara terbaik untuk menghadapi situasi ini adalah dengan bersikap jujur sesuai usia.

Jennifer Mihill dan kedua anaknya (Jennifer Mihill via Newsweek)

Baca juga: Wanita di China Berhenti dari Pekerjaannya untuk Jadi Seorang Anak Full Time, Digaji Orang Tuanya

"Saya pikir anak-anak saya sangat berani dan juga mereka sangat positif tentang situasi ini."

"Mereka menerima apa yang saya katakan kepada mereka, jadi ketika saya mengatakan itu akan baik-baik saja, dan kami akan melewatinya, apa pun hasilnya, mereka mempercayai saya," kata Mihill.

"Ketika saya pertama kali memberi tahu mereka, putra saya masih sangat muda, dia baru menginjak usia enam tahun, jadi pemahamannya lebih terbatas dibandingkan dengan putri saya."

"Putri saya sudah cukup dewasa dan sangat cerdas."

"Dia benar-benar mengatakan kepada saya bahwa dia cukup lega karena apa yang dia bayangkan dalam pikirannya jauh lebih buruk daripada apa yang saya katakan padanya."

Menurut Mihill meskipun ia berpikir bahwa memberi tahu anak-anaknya bahwa menderita kanker stadium akhir adalah hal terburuk yang dapat ia katakan kepada mereka, otak anak-anak mengembara di luar imajinasi orang tua, dan terkadang apa yang ada di kepala mereka jauh lebih menakutkan daripada kenyataan.

Sekarang setelah terbuka dan anak-anaknya tahu persis situasinya, mereka 'santai' dan menerimanya.

Bahkan masalah tidur yang sempat mereka alami kini sudah hilang.

"Seiring waktu mereka belajar untuk membicarakannya secara terbuka dalam kehidupan sehari-hari, dan kadang-kadang bahkan membuat lelucon tentang hal itu."

Mengajari Anak Hidup Tanpa Ibunya

Mihill percaya bahwa melakukan percakapan yang jujur dapat membantu anak-anaknya mempersiapkan hidup tanpa dirinya.

Dia berkata: "Mereka tidak takut akan semua ini lagi."

"Apa yang mereka takutkan adalah ketika Anda berbohong kepada mereka atau menyembunyikan sesuatu dari mereka."

Mihill juga berbicara dengan jujur ​​kepada anak-anaknya tentang masa depan mereka dan semua keinginan yang dia miliki untuk mereka.

Ia berusaha memastikan anak-anak tidak menutup diri pada gagasan soal cinta.

"Saya benar-benar ingin mereka bahagia."

"Saya ingin mereka mencintai dan dicintai oleh siapa pun yang penting bagi mereka."

"Jadi, jika ayah mereka mendapatkan istri atau pacar baru dan mereka mencintainya, dan dia mencintai mereka, tidak apa-apa. Itu saja yang penting."

"Kami juga menemukan kegembiraan di waktu kelam karena saya pikir itulah hidup yang sebenarnya, karena setiap aspek kehidupan akan menjadi positif dan negatif."

"Bahkan hari-hari terbaik kita datang dengan negatifnya."

Tetapi persiapan emosional bukanlah satu-satunya tujuan Mihill.

Nyatanya, dia juga berusaha lebih keras dengan memastikan bahwa pada tingkat keuangan dan birokrasi, keluarganya sudah siap, dan mereka tidak perlu khawatir tentang aspek-aspek kehidupan mereka setelah kepergiannya.

"Saya telah menghilangkan semua rekening pribadi yang saya miliki, semua rekening kami adalah rekening bersama."

"Saya memastikan semua tagihan atas nama kami berdua."

"Saya membuat rekening bank baru-baru ini untuk anak-anak saya yang masih kecil, tentu saja, saya suami dan saya adalah pemilik akun atas nama anak-anak saya sehingga kami dapat mentransfer uang kepada mereka sebelum saya meninggal sehingga mereka tidak berakhir dengan urusan pajak."

Selain itu, Mihill juga menaruh dana pendidikan anak-anaknya ke dalam perwalian dan mengalihkan semua polis asuransi jiwanya kepada suaminya dan sebagian langsung kepada anak-anaknya.

"Saya memastikan bahwa mereka memiliki akses ke dana itu dari waktu ke waktu dan dengan tepat, saya ingin mereka memahami pentingnya menabung, dan seterusnya."

"Saya telah membuat semua dokumen penting kami jadi saya memesan salinan akta nikah kami yang telah diaktakan, dan paspor anak-anak karena di Kanada jauh lebih mudah ketika kedua orang tua menandatangani formulir."

“Saya juga menyerahkan kendaraan saya kepada suami saya, sehingga tidak ada masalah jika dia ingin menjual salah satu kendaraan yang kami miliki."

"Setidaknya itu yang bisa saya lakukan," ujarnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini