TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) menempuh perjalanan menuju sebuah biara di kota kecil Missouri untuk melihat jasad biarawati yang ditemukan masih utuh.
Dilansir Guardian, jenazah Suster Wilhelmina Lancaster tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan setelah empat tahun kematiannya.
Setelah digali dari makam, jasad Suster Wilhelmina akan dipindahkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di kapel biara, lapor Catholic News Agency.
Makam Suster Wilhelmina digali pada 18 Mei 2023 kemarin.
Saat peti mati dibuka, tubuh Suster Wilhelmina masih utuh, hampir tidak ada tanda-tanda pembusukan.
Tubuhnya tidak pernah dibalsem dan dimakamkan di peti mati kayu biasa, yang memungkinkan jenazahnya terpapar kelembapan tanah.
Seorang suster, yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Newsweek bahwa petugas pemakaman awalnya mengingatkan agar tidak berharap banyak saat menggali makam Suster Wilhelmina.
Penggali makam menemukan lapisan jamur di tubuh Suster Wilhelmina, yang diduga karena kondensasi di peti mati yang telah retak itu.
Baca juga: Daftar Pemain Film Hello Ghost, Onadio Leonardo sebagai Kresna dan Enzy Storia Jadi Suster Linda
Tubuh tidak rusak
Dalam agama Katolik, tubuh yang menentang proses pembusukan dikenal sebagai “incorrupt” (tidak rusak), yang merupakan tanda kesucian dan kemudian pembenaran untuk kesucian.
Dikutip dari People, dalam siaran pers 22 Mei, Keuskupan Kansas City-St Joseph mengatakan bahwa jenazah Suster Wilhelmina “dapat dimengerti telah menimbulkan minat yang luas.”
"Proses kesucian belum dimulai untuk Lancaster," kata Uskup Johnston, Keuskupan Kansas City-St Joseph, dalam sebuah pernyataan.
"Ada lebih dari 100 mayat tidak rusak," lapor Catholic News Agency.
Tapi Lancaster kemungkinan besar adalah orang kulit hitam pertama di AS yang ditemukan dalam keadaan tidak dapat rusak.