“Departemen Angkatan Udara belum melakukan simulasi AI-drone semacam itu dan tetap berkomitmen pada penggunaan teknologi AI yang etis dan bertanggung jawab,” kata Stefanek kepada Insider.
"Tampaknya komentar sang kolonel diambil di luar konteks dan dimaksudkan sebagai anekdot," lanjutnya.
Kolonel Hamilton: Sistem AI Berbalik Serang Operator
Baca juga: AS Incar TNT Jepang untuk Peluru Artileri yang akan Dikirim ke Ukraina
Dalam konferensi pers di Future Combat Air and Space Capabilities Summit, Kolonel Hamilton mengatakan, pihaknya telah melatih sistem drone AI itu untuk tidak membunuh operatornya, namun sistem itu memberontak.
“Kami melatih sistem,'Hei, jangan bunuh operatornya – itu buruk. Anda akan kehilangan poin jika Anda melakukan itu.'" katanya.
"Jadi apa yang mulai dilakukannya? (Drone AI) Itu mulai menghancurkan menara komunikasi yang digunakan operator untuk berkomunikasi dengan drone untuk menghentikannya membunuh target,” lanjutnya.
Hamilton adalah pilot uji coba pesawat tempur eksperimental yang terlibat dalam pengembangan sistem otonom seperti jet tempur F-16 bertenaga AI.
Ia memperingatkan agar tidak terlalu mengandalkan AI.
“Anda tidak dapat berbicara tentang kecerdasan buatan, kecerdasan, pembelajaran mesin, otonomi, jika Anda tidak akan membicarakan etika dan AI," katanya memperingatkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Artificial Intelligence