TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menjatuhkan sanksi pada Alexander Lebedev, seorang mantan perwira intelijen KGB sehubungan dengan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dewan keamanan dan pertahanan nasional di Kyiv memberlakukan sanksi terhadap Lebedev Sr Oktober lalu.
Keputusan tersebut – pertama kali dilaporkan oleh media Tortoise – muncul pada Kamis (1/6/2023) dan mengikuti keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky.
Dilansir Guardian, Lebedev sekarang menjadi taipan media.
Ia memiliki sebuah hotel dan aset lainnya di Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Vladimir Putin secara ilegal pada tahun 2014.
Ukraina menuduh Lebedev secara aktif mendestabilisasi kedaulatannya dengan berinvestasi di industri pariwisata Krimea.
Baca juga: Penumpang Pesawat di Bandara AP II Tembus 7,14 Juta Tertinggi Sejak 2020
Tahun lalu Kanada memberi sanksi kepada Lebedev bersama dengan 13 oligarki Rusia lainnya karena diduga memfasilitasi serangan besar-besaran Putin yang "tidak masuk akal" di Ukraina .
Lebedev Sr tidak merahasiakan masa lalunya di KGB.
Pemerintah telah mengetahui tentang sanksi Ukraina terhadap Lebedev sejak Oktober lalu, ketika dekrit Zelensky dibagikan dengan Inggris dan negara-negara anggota UE.
Sanksi tersebut menghentikan Lebedev memindahkan dana keluar dari Ukraina dan melakukan transaksi keuangan di dalam negeri.
Alexander Lebedev tidak segera membalas pesan yang mengundangnya untuk berkomentar.
Profil singkat Alexander Lebedev
Dilansir Forbes, Alexander Lebedev adalah kritikus terkemuka otoritas Rusia.
Ia merupakan mantan agen KGB menolak untuk meninggalkan negaranya karena takut dia akan dipaksa ke pengasingan.
Baca juga: Banyak Keluarga Jerman Tidak Punya Dekorasi Natal Populer Tahun Ini Gara-gara Sanksi Rusia