News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Donald Trump jadi Target Penyelidikan Kasus Penyimpanan Dokumen Rahasia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat kepada para pendukung selama acara Hari Presiden Trump di Bandara Hilton Palm Beach di West Palm Beach, Florida, pada 20 Februari 2023. (Photo by GIORGIO VIERA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS, Donald Trump, diberitahu dirinya menjadi target penyelidikan kriminal federal atas penyimpanan ratusan dokumen rahasia pemerintah setelah meninggalkan Gedung Putih, NBC News melaporkan Rabu (7/6/2023) malam.

Pemberitahuan tersebut biasanya terjadi sebelum jaksa memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan pidana terhadap target, dilansir CNBC.

Pengacara Trump menerima pemberitahuan pada pertemuan dengan penasihat khusus Jack Smith dan pejabat lainnya pada Senin (5/6/2023), di Departemen Kehakiman (DOJ).

Tidak jelas apakah mereka sebelumnya telah diberitahu tentang status tersebut.

Sasarannya adalah orang-orang yang diyakini jaksa melakukan kejahatan.

Peraturan DOJ mengatakan seorang jaksa, “dalam kasus yang sesuai, didorong untuk memberi tahu orang tersebut dalam waktu yang wajar sebelum mengajukan dakwaan untuk memberinya kesempatan untuk bersaksi di hadapan dewan juri.”

Baca juga: Sidang Pidana Donald Trump atas Kasus Suap terhadap Stormy Daniels akan Dimulai Maret Tahun Depan

Seorang juru bicara DOJ menolak berkomentar mengenai hal ini.

Pengungkapan status Trump dalam penyelidikan datang ketika Taylor Budowich, staff utamanya, bersaksi di depan dewan juri di Pengadilan Distrik AS di Miami, yang telah mengumpulkan bukti untuk kasus tersebut.

Smith menyelidiki Trump atas kasus penanganan dokumen rahasia di kediamannya di klub Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, dan dugaan upayanya untuk menyembunyikan dokumen-dokumen itu dan menyembunyikannya dari pejabat pemerintah yang meminta mereka kembali.

Secara hukum, mantan presiden harus menyerahkan catatan pemerintah ketika mereka meninggalkan jabatannya.

Penggerebekan di Mar-a-Lago Agustus lalu oleh FBI, mengungkap ratusan dokumen rahasia dan catatan pemerintah lainnya.

Trump dalam sebuah posting media sosial pada hari Rabu mengatakan, “tidak ada yang memberi tahu saya bahwa saya sedang didakwa.”

Dia menambahkan bahwa dia tidak boleh dituntut secara pidana dalam kasus tersebut “karena saya tidak melakukan kesalahan apapun.”

Trump tidak secara langsung menjawab seorang reporter New York Times, Maggie Haberman, ketika dia bertanya apakah dia telah diberi tahu bahwa dia adalah target, lapornya.

Baca juga: Trump Ajukan Banding di Putusan Kasus Pelecehan Seksual dan Fitnah

Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat kepada para pendukung selama acara Hari Presiden Trump di Bandara Hilton Palm Beach di West Palm Beach, Florida, pada 20 Februari 2023. (Photo by GIORGIO VIERA / AFP) (AFP/GIORGIO VIERA)

Pilpres AS 2024

Trump mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik tahun 2024.

Dia didakwa oleh dewan juri negara bagian New York pada bulan Maret atas tuduhan memalsukan catatan bisnis sehubungan dengan pembayaran uang tutup mulut pada tahun 2016 kepada bintang porno Stormy Daniels oleh pengacara pribadinya saat itu.

Trump mengaku tidak bersalah dalam kasus itu, yang akan diadili tahun depan di Mahkamah Agung Manhattan.

Smith secara terpisah mengawasi penyelidikan kriminal atas upaya Trump untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilihan presiden nasional 2020.

Seorang jaksa negara bagian di Georgia juga sedang menyelidiki dia dan sekutunya atas upaya semacam itu dalam pemilihan presiden negara bagian itu tahun itu.

Trump pada hari Rabu menyebut jaksa dalam semua kasus itu “fasis” yang mencoba menyakitinya secara politik.

Dikutip Reuters, Trump juga menghadapi penyelidikan kriminal oleh jaksa wilayah di Georgia terkait upayanya untuk membatalkan kekalahan pemilu 2020 di negara bagian itu.

Pada bulan Mei, juri di pengadilan sipil di Manhattan memerintahkan Trump untuk membayar $5 juta sebagai ganti rugi atas pelecehan seksual mantan kolumnis majalah Elle E Jean Carroll dan kemudian memfitnahnya dengan mencapnya sebagai pembohong, lapor Al Jazeera.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini