Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, yang telah mempertimbangkan langkah-langkah terhadap serangkaian serangan (seperti teror) terhadap kereta, akan menargetkan kendaraan yang berjalan di rute di tiga wilayah metropolitan utama dengan jumlah pengguna banyak dan semua kereta peluru (Shinkansen) pada bulan September 2023.
"Kami telah menetapkan kebijakan yang mewajibkan pemasangan kamera keamanan (CCTV) di kendaraan yang diperkenalkan. Kemudian akan berkonsultasi dengan kelompok study yang akan diadakan pada tanggal 14 Juni besok, dan jika disetujui, kami akan melanjutkan dengan revisi peraturan menteri yang diperlukan," ungkap sumber Tribunnews.com Selasa (13/6/2023).
Sehubungan dengan langkah-langkah keamanan kereta api, menanggapi serangkaian serangan serangan membabi buta terhadap kereta api di jalur Odakyu dan Keio dua tahun lalu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata telah mengadakan diskusi tentang kewajiban pemasangan kamera keamanan dengan sebuah kelompok studi yang dibentuk oleh para ahli dan pelaku usaha.
Akibatnya, operator kereta api akan diminta memasang kamera keamanan pada kendaraan yang berjalan di rute di tiga wilayah metropolitan utama, di mana terdapat banyak pengguna (misal Tokyo dan Osaka) dan kepadatan transportasi di atas tingkat tertentu, dan pada kendaraan yang baru diperkenalkan untuk semua jalur Shinkansen.
Wawancara dengan pihak terkait mengungkapkan bahwa kebijakan telah ditetapkan untuk mewajibkan pemasangan paling cepat September tahun ini.
Mengenai kinerja kamera, menurut mereka (tim kelompok studi) tidak memerlukan kemampuan untuk mengirim gambar secara real time ke ruang kondektur atau pusat komando, tetapi mereka mengatakan bahwa harus dapat merekam lebih dari satu hari.
Awalnya, pemerintah nasional sedang mempertimbangkan untuk memasang sistem tersebut pada semua kereta yang baru diproduksi, tetapi pada kelompok studi, para ahli dan operator kereta api mempertanyakan keefektifannya dan menunjukkan beban biaya, dan diskusi berlanjut.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata berencana untuk berkonsultasi dengan kelompok studi yang akan diadakan pada tanggal 14 Juni, dan jika disetujui, merupakan kebijakan untuk membuat komentar publik dan merevisi peraturan menteri yang diperlukan untuk menjadikan adanya CCTV tersebut.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.