Menurut outlet sumber terbuka Belanda Oryx, yang memantau kerugian militer Ukraina dan Rusia, Rusia telah kehilangan 2.047 tank, pada hari Rabu.
Angka dari Oryx, yang hanya mencakup kerugian yang dikonfirmasi secara visual, kemungkinan hanyalah jumlah minimalnya saja, kata para ahli.
Baca juga: Putin Klaim Ukraina Rugi Besar usai Serangan Balasan: 160 Tank dan 360 Kendaraan Lapis Baja Hilang
Sebaliknya, penghitungan Ukraina, hampir dua kali lipat dari Oryx, kemungkinan tidak hanya mencakup tank tempur utama Rusia yang hancur, menurut analis, tetapi jenis kendaraan lapis baja lainnya, serta kendaraan yang beroperasi tetapi tidak lagi berada di tangan Rusia.
Berapa pun angka pastinya, itu masih merupakan pukulan besar bagi kemampuan lapis baja Rusia.
Para ahli telah berulang kali menunjuk pada masalah yang sama yang mengganggu pasukan Rusia sejak awal, yang menurut mereka terus menjadi penyebab peningkatan kerugian tank.
"Pada akhirnya, ini adalah kegagalan perencanaan," kata Arnold.
Pasukan Kremlin tidak mengantisipasi perlawanan sengit Ukraina, katanya.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak menggunakan tanknya dengan baik dan benar ketika mereka pertama kali bertempur.
"Bila Anda tidak menggunakannya dengan benar, mereka sangat rentan," kata Arnold.
"Perencanaan yang buruk memperparah segalanya."
Pakar lain setuju.
Analis menunjuk ke gambar dan rekaman tank Rusia dalam barisan panjang pada hari-hari dan minggu-minggu pertama perang.
Baca juga: Prancis Janjikan Lebih Banyak Tank Ringan, Kendaraan Lapis Baja dan Pelatihan untuk Tentara Ukraina
Tank-tank sering dikerahkan tanpa dukungan infanteri yang memadai.
Pasukan Ukraina diperlengkapi dengan baik untuk menyergap tank Rusia di lingkungan seperti ini, kata Arnold.