TRIBUNNEWS.COM - Anderson Lee Aldrich (22), tersangka penembakan massal di klub LGBT, Klub Q, dijatuhi hukuman penjara lebih dari 2.200 tahun tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Kasus penembakan massal ini viral pada 23 November 2022 di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat (AS).
Anderson Lee Aldrich mengaku bersalah di pengadilan negara bagian Colorado atas lima dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan 46 dakwaan percobaan pembunuhan.
Ia memohon tidak ada hukuman untuk dua tuduhan kejahatan bermotivasi bias, dikutip dari Reuters.
"Saya dengan sengaja dan setelah pertimbangan menyebabkan kematian setiap korban," kata Aldrich kepada Hakim Michael McHenry.
Orang-orang di ruang sidang menyeka air mata saat hakim menjelaskan dakwaan dan membacakan nama-nama korban.
Korban yang tewas adalah Daniel Aston (28); Rump Derrick (38); Kelly Loving (40); Ashley Paugh (34); dan Raymond Vance (22), dikutip dari CNN Internasional.
Baca juga: Tersangka Penembakan di Klub LGBT Colorado Diduga Pernah Terlibat Kasus Ancaman Bom Juni 2021
Penembakan Massal di Klub Q
Aldrich melakukan kejahatannya pada 19 November 2022 tengah malam.
Ia mengenakan pelindung tubuh anti peluru dan bersenjatakan senapan dan enam magasin amunisi.
Selain lima korban tewas, ia melukai 18 orang di tempat itu.
Dua pengunjung dengan berani menghentikan Aldrich.
Tersangka yang saat itu berusia 22 tahun, didakwa dengan 323 tuntutan pidana, dikutip dari AP News.
Kesaksian Keluarga dan Korban Selamat
Baca juga: Berdiri Sejak 2002, Club Q Satu-satunya Klub LGBT di Colorado Springs Jadi Sasaran Penembakan
Selama sidang hukuman, segera setelah pembelaan, anggota keluarga korban berbicara sambil menangis tentang orang yang mereka cintai.
Mereka mengungkapkan kemarahannya pada Aldrich.
Beberapa orang yang selamat, yang di antaranya menderita luka tembak, menggambarkan kengerian malam yang kacau itu.
"Saya tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk menikahi cinta dalam hidup saya," kata Kassandra Fierro.
Pacarnya, Raymond Green Vance, termasuk di antara korban yang tewas.
"Saya tidak akan pernah memulai sebuah keluarga dengan Raymond. Saya tidak akan pernah melihat, mendengar, atau merasakan Raymond lagi," lanjutnya.
Veteran tentara Richard Fierro adalah satu dari dua orang yang berhasil menaklukkan penembak.
Ia berada di Klub Q merayakan ulang tahun bersama keluarga dan teman pada hari penembakan.
Pada hari Senin (26/6/2023), dia menyebut penembakan itu sebagai tindakan terorisme.
“Teroris ini tidak menunjukkan penyesalan atas nyawa manusia. Keputusannya untuk membunuh dan melukai malam itu adalah keputusan yang tidak bisa dimaafkan,” kata Fierro, dikutip dari NBC News.
Vonis Hukuman
Baca juga: FAKTA-FAKTA Penembakan di Klub LGBT Colorado, Pelaku Dibawa ke RS Setelah Ditaklukkan Pengunjung
Sesuai dengan kesepakatan pembelaan, Hakim Michael McHenry menghukum Aldrich lima hukuman seumur hidup berturut-turut atas tuduhan pembunuhan.
Kemudian ditambah dengan hukuman penjara lebih dari 2.200 tahun untuk percobaan pembunuhan.
"Tindakan Anda mencerminkan kebencian terdalam dari hati manusia," kata hakim.
"Dan kedengkian hampir selalu lahir dari ketidaktahuan dan ketakutan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)