TRIBUNNEWS.COM, MINA - Pada hari pertama Tashreeq, para jemaah haji berduyun-duyun ke Jamarat Al-aqaba di Mina, Arab Saudi, untuk 'melempari setan menggunakan batu' atau diketahui sebagai ritual lempar jumrah.
Saat itu tampak seorang jemaah asal Mesir bernama Oum Walid yang tengah menunaikan ibadah Haji untuk mendiang suaminya atau disebut badal Haji.
Dikutip dari laman Arab News, Sabtu (1/7/2023), wanita Mesir berusia 69 tahun itu terlihat duduk di tempat teduh sambil membaca Al-quran.
Ia pun menjelaskan bahwa anak terakhirnya tidak sempat mengenal sang ayah, berbeda dengan ketiga anak yang lahir terlebih dahulu.
Dirinya pun berusaha membesarkan anaknya sendirian, setelah sang suami meninggal pada 1994 silam.
"Tahun ini, saya menunaikan ibadah Haji untuk suami saya. Ia meninggal pada 1994, saya sendirian dalam membesarkan empat anak saya. Tiga anak pertama mengenal ayah mereka, namun anak bungsu saya tidak sempat," kata Walid.
Kendati berjuang seorang diri dalam membesarkan 4 anaknya, ia tetap bersyukur karena Allah SWT selalu menjaga keluarganya, hingga anak-anaknya kini telah berkeluarga.
"Saya berterima kasih kepada Tuhan atas kebaikan dan belas kasihannya. Anak-anak saya sudah dewasa, mereka sudah lulus, mereka sudah menikah, dan mereka punya anak," tegas Walid.
Ini bukan merupakan ibadah Haji pertama Oum Walid, sebelumnya ia telah menunaikannya satu kali untuk dirinya sendiri pada 1997.
"Setelah bertahun-tahun dan dengan bantuan serta dukungan anak-anak saya, saya datang tahun ini (ke tanah suci) untuk mendiang suami saya, ayah dari anak-anak saya," tegas Walid.
Haji adalah rukun Islam ke-5, melaksanakannya merupakan kewajiban bagi mereka yang mampu secara fisik maupun finansial untuk melakukan perjalanan ke Makkah.
Dalam kasus di mana seseorang mengalami kesulitan keuangan yang parah atau penyakit serius yang tidak memungkinkannya untuk menunaikan ibadah Haji, dibolehkan untuk menugaskan anggota keluarga atau kerabat untuk melakukan ibadah Haji atau Umrah.
Beberapa bahkan menuliskannya dalam surat wasiat mereka, sehingga setelah mereka meninggal, orang yang dicintai dapat menunaikan ibadah Haji atas nama mereka.
Untuk melakukan ibadah Haji atas nama seseorang, orang yang didelegasikan harus telah melakukan Haji dan Umrah terlebih dahulu.
Oum Walid pun memuji organisasi Haji tahun ini, ia mengaku telah dilayani secara sangat baik.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Pos Kesehatan di Mina, Layani Jamaah Haji Selama Prosesi Lempar Jumrah
"Kami telah diterima dengan baik. Militer, hingga sukarelawan yang datang membantu kami semuanya menunjukkan kesabaran dan kemurahan hati. Mereka menjalankan misi mereka secara serius," tegas Walid.
Ia mengaku senang telah mencapai apa yang selalu diinginkan setelah suaminya meninggal, yakni datang ke Makkah dan menunaikan ibadah Haji untuk mendiang suaminya tercinta.