"Sangat penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap masalah mendesak yang terus berdampak besar pada kesehatan mental, seperti isolasi sosial dan kesepian."
"Saatnya sekarang, untuk menggandakan upaya kita dalam bidang deteksi dini dan secara aktif mendorong budaya mencari bantuan dan saling menjaga," pungkasnya.
Baca juga: Aktor Kabuki Terkenal Jepang Mengakui Membantu Ayah dan Ibunya Bunuh Diri
Tingkat Bunuh Diri
Menurut WHO, lebih dari 700 ribu orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap tahunnya.
Bunuh diri terjadi sepanjang umur dan merupakan penyebab utama kematian keempat di antara usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.
Bunuh diri tidak hanya terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, tetapi merupakan fenomena global di seluruh wilayah dunia.
Faktanya, lebih dari 77 persen kasus bunuh diri global terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2019.
Baca juga: Dua Mahasiswa Unitri Malang Tewas karena Dikeroyok dan Bunuh Diri, Ini Kata Pihak Kampus
Bunuh diri adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius; namun, bunuh diri dapat dicegah dengan intervensi yang tepat waktu, berbasis bukti, dan seringkali berbiaya rendah.
Agar respons nasional menjadi efektif, diperlukan strategi pencegahan bunuh diri multisektoral yang komprehensif.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Tribunnews.com/Whiesa)