“Victoria Amelina telah menjadi salah satu suara paling kuat yang memberi tahu khalayak internasional tentang literatur Ukraina dan kejahatan perang Rusia,” kata Institut Ukraina di London.
Baca juga: Rusia Akui Pindahkan 700.000 Anak dari Zona Perang di Ukraina ke Wilayahnya
Penulis yang menjadi peneliti kejahatan perang
Lahir di kota barat Lviv pada Hari Tahun Baru 1986, Victoria menghabiskan sebagian masa kecilnya di Kanada bersama ayahnya sebelum kembali ke Ukraina, kata pernyataan PEN.
Victoria Amelina bekerja di bidang teknologi informasi dari 2005 hingga 2015.
Dia menerbitkan novel pertamanya, 'The November Syndrom', pada 2014.
Novel itu sukses besar, terdaftar dalam sepuluh besar buku prosa terbaik, menurut peringkat tahunan LitAktsent, sebuah literatur Ukraina situs web.
Tahun berikutnya dia menangguhkan pekerjaannya di bidang TI dan menjadi penulis penuh waktu.
Di antara sorotan kariernya, Victoria merilis novel kedua pada tahun 2017, berjudul 'Dom's Dream Kingdom'.
Novel itu memenangkan hadiah sastra oleh UNESCO dan Uni Eropa.
Karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Polandia, Ceko, Jerman, Belanda, Inggris dan Spanyol.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Victoria bergabung dengan organisasi hak asasi manusia Truth Hounds yang mendokumentasikan dugaan kejahatan perang.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-495: Spanyol akan Kirim Bantuan ke Ukraina
Victoria juga menulis dan membacakan puisi, membawakan penampilan terakhirnya di sebuah festival sastra di Kyiv hanya tiga hari sebelum serangan rudal yang menewaskannya.
Salah satu puisi terbarunya, berjudul “Siren”, mengungkap realitas sehari-hari warga Ukraina yang menghadapi rudal Rusia.
Karya Victoria baru-baru ini yakni penerbitan buku harian yang disimpan oleh sesama penulis Ukraina Volodymyr Vakulenko, yang diculik dan dibunuh pada musim semi lalu oleh tentara Rusia di dekat Izyum, di wilayah timur Kharkiv.