Dikutip dari Al Jazeera, Al-Haq percaya perintah evakuasi bisa menjadi awal dari serangan yang lebih besar di kamp tersebut.
"Tanda yang mengganggu ini menunjukkan IOF sedang bersiap untuk serangan besar-besaran di #JeninRefugeeCamp," tulis Al-Haq melalui Twitter-nya.
"Dengan kendaraan militer lapis baja penuh, termasuk buldoser D9, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah warga Palestina yang tewas & penghancuran rumah & infrastruktur Palestina." lanjut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia internasional Human Rights Watch juga mengatakan bahwa pasukan Israel memiliki "rekam jejak peluncuran serangan udara yang secara tidak sah membunuh warga sipil dan merupakan kejahatan perang".
Ia meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki.
(Tribunnews.com/Whiesa)