News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pilpres AS 2024, Apa Saja Janji Donald Trump untuk Masa Jabatan Kedua?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat kepada para pendukung selama acara Hari Presiden Trump di Bandara Hilton Palm Beach di West Palm Beach, Florida, pada 20 Februari 2023. - Mantan Presiden Donald Trump membuat banyak janji kampanye untuk masa jabatan kedua yang akan diperjuangkannya pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024 mendatang. (Photo by GIORGIO VIERA / AFP)

“Saya akan mencabut setiap kebijakan (Presiden Joe) Biden yang mempromosikan pengebirian kimia dan mutilasi seksual terhadap pemuda kita dan meminta Kongres untuk mengirimi saya undang-undang yang melarang mutilasi seksual anak di 50 negara bagian,” kata Trump pada Konferensi Aksi Politik Konservatif 2023 pada bulan Maret.

Trump menambahkan dalam video kampanye bahwa dia akan mengeluarkan perintah eksekutif yang menginstruksikan lembaga federal untuk menghentikan program yang mempromosikan transisi gender.

4. Kebijakan luar negeri

"Tidak lama setelah saya memenangkan kursi kepresidenan, saya akan menyelesaikan perang mengerikan antara Rusia dan Ukraina," kata Trump di acara kampanye New Hampshire.

Pada kesempatan itu, Trump menambahkan bahwa dia membutuhkan "tidak lebih dari satu hari" untuk menyelesaikan perang.

Jika terpilih. Trump tidak memberikan perincian tentang bagaimana dia akan mengakhiri perang di Ukraina.

5. China

"Ketika saya menjadi presiden, saya akan memastikan bahwa masa depan Amerika tetap kokoh di tangan Amerika seperti yang saya lakukan ketika saya menjadi presiden sebelumnya," kata Trump dalam video kampanye .

Trump berjanji untuk membatasi kepemilikan China atas infrastruktur AS seperti energi, teknologi, telekomunikasi, dan sumber daya alam.

Dia juga akan memaksa China untuk menjual kepemilikan saat ini yang dapat membahayakan keamanan nasional.

“Ketahanan ekonomi adalah ketahanan nasional,” katanya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini