"Karena kecuali kami memastikan bahwa Ukraina memenangkan perang ini, kecuali kami memastikan bahwa Ukraina menang sebagai negara merdeka yang berdaulat, tidak ada masalah keanggotaan yang akan dibahas," jelas Stoltenberg.
Keanggotaan Ukraina akan Dibahas di KTT NATO
Diberitakan Reuters, para pemimpin NATO berkumpul di Lithuania untuk pertemuan puncak penting yang dapat menentukan arah perang di Ukraina dan masa depan aliansi Barat.
Diperkirakan beberapa sekutu akan menjanjikan jaminan keamanan baru Kyiv yang dirancang untuk mencegah agresi Rusia di masa depan.
Mereka juga akan membahas penyediaan lebih banyak senjata dan amunisi.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Restui Swedia Gabung ke NATO dengan Syarat Perjanjian
Mengenai masalah keanggotaan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin NATO mengatakan Ukraina dapat bergabung secepat mungkin setelah pertempuran berakhir.
Namun, beberapa negara NATO enggan melangkah terlalu jauh, karena takut janji keanggotaan dapat memberi Rusia insentif untuk meningkatkan dan menunda perang.
Selama pertemuan, para pemimpin NATO diperkirakan akan menyepakati rencana baru untuk menghalangi dan mempertahankan aliansi melawan agresi Rusia di masa depan dengan memperkuat pasukan mereka di timur.
Beberapa pemimpin melihat KTT NATO ini sama pentingnya dengan perolehan militer di medan perang dalam membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengubah strateginya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyarankan Ukraina bisa mendapatkan jenis dukungan militer yang diberikan negaranya kepada Israel, komitmen jangka panjang yang dirancang untuk mencegah calon agresor.
Aliansi tersebut juga akan memperdalam hubungan kelembagaannya dengan Ukraina.
Baca juga: KTT NATO 11-12 Juli 2023, Bahas Perang di Ukraina dan Hubungan Kerja Sama dengan Asia-Pasifik
Forum yang ada yakni Komisi NATO Ukraina akan ditingkatkan menjadi Dewan NATO Ukraina.
Ini akan memberi Ukraina kemampuan untuk mengadakan pertemuan aliansi sebagai mitra setara di meja perundingan.
"Hak untuk berkonsultasi itu tidak sedikit," kata seorang pejabat.