News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jelang KTT NATO, Rusia Serang Ibu Kota Ukraina Pakai Drone Peledak

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Tim penyelamat bekerja di gedung perumahan bertingkat, sebagian hancur setelah serangan drone di Kyiv pada Selasa, 30 Mei 2023. Rusia menyerang Ibu Kota Ukraina dalam serangan pesawat tak berawak, Selasa (11/7/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menyerang Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dalam serangan pesawat tak berawak atau drone yang menyebabkan kerusakan kecil, Selasa (11/7/2023).

Serangan Rusia itu terjadi sebelum dimulainya KTT NATO di Lithuania.

Saat ini, para pemimpin NATO mempersiapkan pertemuan puncak yang berfokus untuk mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.

“Musuh menyerang Kyiv dari udara untuk kedua kalinya bulan ini,” ujar administrasi militer Kyiv di akun Telegramnya, Selasa, dilansir channelstv.

Serangan itu menggunakan drone peledak Shahed buatan Iran yang diluncurkan dari selatan, dan kemungkinan dari wilayah Krasnodar Rusia.

“Semua target udara yang terdeteksi bergerak ke arah Kyiv dihancurkan oleh pasukan dan sarana pertahanan udara kami,” lanjutnya.

Baca juga: PM Jepang Fumio Kishida Kerja Sama Dengan NATO Bidang Luar Angkasa

Sementara, Kementerian Dalam Negeri Kyiv mengatakan, puing-puing pesawat tak berawak telah ditemukan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Kyiv.

Saat ini belum diketahui apakah ada korban dari serangan Rusia ke Kyiv.

“Jendela dan bangunan luar rumah pribadi rusak,” ujarnya.

Dukungan Militer untuk Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menekankan dukungan militer aliansi ke Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia tetap menjadi 'tugas yang paling dekat'.

Stoltenberg menjelaskan pesan yang akan disampaikan di KTT ini mengenai dukungan militer Ukraina dan keanggotaan NATO akan positif.

"Yakinlah pesannya akan positif, pesannya akan kuat, pesannya akan bersatu dari sekutu NATO," ungkapnya kepada wartawan, Selasa, dikutip dari DW.

Baca juga: Erdogan Dukung Ukraina Gabung NATO, Senator Rusia: Turki Berubah Jadi Negara Tak Bersahabat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri atas), Presiden Turki Tayyip Erdogan (kiri), Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (kedua kanan) dan Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler menghadiri pertemuan, menjelang KTT NATO, di Vilnius pada 10 Juli 2023. (YVES HERMAN/POOL/AFP)

Namun, ia menekankan dukungan militer adalah tugas yang paling mendesak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini