Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan:
“Serangan hari ini di jembatan Krimea dilakukan oleh rezim Kyiv."
"Rezim ini adalah teroris dan memiliki semua ciri kelompok kejahatan terorganisir internasional."
Komite Investigasi Rusia mengatakan, Kyiv berada di balik serangan itu dan membuka kasus terorisme.
Tingkat kerusakan belum jelas, tetapi video yang belum diverifikasi menunjukkan bagian jalan di jembatan telah terbelah dan miring ke satu sisi.
Ledakan Jembatan Krimea terjadi di hari penentuan apakah kesepakatan biji-bijian dilanjutkan atau tidak.
Namun setelah serangan itu, Rusia mengatakan tidak akan memperpanjang kesepakatan biji-bijian, meski mengatakan serangan di jembatan bukanlah faktornya.
Serangan sebelumnya di Jembatan Krimea
Pada bulan Oktober tahun lalu, Jembatan Krimea dirusak oleh bom truk.
Saat itu, Putin mengeklaim ledakan itu sebagai "serangan teroris" yang didalangi oleh pasukan keamanan Ukraina.
Ia lantas memerintahkan serangan balasan di kota-kota Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.
Ukraina menolak mengomentari siapa yang berada di balik serangan itu pada saat itu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berbulan-bulan kemudian mengeklaim secara tidak langsung bahwa negaranya bertanggung jawab atas serangan itu.
Zelensky menyebut, kerusakan jembatan itu sebagai salah satu "keberhasilan" pasukannya pada tahun 2022.