TRIBUNNEWS.COM - Video dua wanita India diarak tanpa busana tersebar di internet, memicu kemarahan di berbagai negara bagian India.
Rekaman mengerikan tersebut memperlihatkan ratusan pria melecehkan dua wanita muda setelah melucuti semua pakaian mereka, menyusul kekerasan etnis di Manipur.
Sebagian dari pria itu membawa senjata, yang mengarahkan kedua wanita itu ke lapangan.
Polisi India mengatakan pelecehan itu terjadi di desa B. Phainom, di distrik Kangpokpi, negara bagian Manipur, India, pada 4 Mei 2023, dengan laporan polisi yang diajukan pada 18 Mei 2023.
Video itu menjadi viral pada Rabu (19/7/2023) hingga tersebar ke luar India.
Sebuah pengaduan polisi menuduh salah satu wanita tersebut yang berusia 21 tahun, dirudapaksa beramai-ramai dan dua anggota keluarga laki-laki lainnya dibunuh.
Kemudian, massa melanjutkan untuk membakar desa mereka, seperti diberitakan Mirror UK.
Baca juga: Detik-detik Wanita di India Tersapu Ombak saat Berfoto dengan Suami, Anak-anaknya Teriak Panik
Kronologi 2 Wanita India Diarak oleh Massa
Peristiwa mengerikan itu terjadi setelah bentrokan pecah antara suku Meitei di Lembah Imphal dan suku Kuki-Zo di sekitarnya.
Bentrok antara suku itu diklaim telah menewaskan kurang lebih 140 orang.
Massa yang mengarak 2 wanita India itu dikatakan sebagai anggota suku Meitei yang menyerang desa mereka.
Anggota suku Meitei yang terlibat itu belum teridentifikasi, namun menurut polisi jumlahnya mencapai 800 hingga 1.000 orang.
Menurut laporan tersebut, mereka membakar rumah-rumah di B. Phainom, serta menculik dua pria dan tiga wanita dari suku Kuki-Zo saat mereka mencoba melarikan diri.
Massa kemudian membunuh salah satu pria dan memaksa tiga wanita untuk menanggalkan semua pakaian mereka.
Dua dari mereka, yaitu satu wanita dan satu pria, kemudian berhasil melarikan diri.
Dua wanita yang tersisa kemudian diarak tanpa busana oleh massa.
Baca juga: Ibu 4 Anak di Pakistan Kabur ke India Demi Nikahi Teman Main di Game PUBG
Kedua wanita itu selamat dari insiden itu.
"Polisi Manipur hadir di sana, tetapi mereka tidak membantu kami," kata salah satu korban, yang dilaporkan kehilangan dua orang yang dicintainya dalam serangan itu, dikutip dari The Sun.
"Mereka (polisi) tidak melakukan apa pun untuk membantu kami," tegasnya.
Kemudian, korban satunya juga memberikan keterangannya tentang apa yang terjadi padanya.
"Mereka membawa kami ke daerah semak. Tiga orang memegang saya dan satu orang mengatakan, 'Mereka yang ingin menyiksa mereka, silakan datang!'," kata korban satunya.
Korban yang kedua menyangkal mereka telah dirudapaksa oleh massa.
"Kami tidak dirudapaksa oleh mereka. Mereka hanya melepas pakaian kami dan menyentuh tubuh kami," katanya.
Demonstran Kecam Pelecehan Seksual 2 Wanita di Manipur
Baca juga: Tanah Longsor di India Sebabkan 5 Orang Tewas, Ratusan Warga Terjebak
Pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan untuk mengecam serangan horor itu dan menyerukan diakhirinya kekerasan di Manipur, India.
Ketua Menteri Manipur, Biren Singh, mengatakan penangkapan telah dilakukan, tanpa menyebutkan jumlah orang yang ditangkap.
"Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan dan kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," kata Singh.
Sementara itu, Perdana Menteri, Narendra Modi, mengatakan insiden itu telah "mempermalukan India" dan "tidak ada kesalahan yang akan terhindar".
"Saya meyakinkan bangsa, hukum akan mengambil jalannya dengan sekuat tenaga. Apa yang terjadi dengan putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata Narendra Modi, Perdana Menteri India, Kamis (20/7/2023).
“Masyarakat sipil mana pun harus malu karenanya,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait India