TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Rusia menuntut hukuman penjara 20 tahun untuk pemimpin oposisi Moskow yang dipenjara, Alexei Navalny atas tuduhan "ekstremisme".
"Putusan akan diumumkan pada Jumat (4/8/2023) mendatang," kata pengacaranya Olga Mikhailova kepada TASS.
Selama sidang pengadilan yang digelar tertutup pada Kamis (20/7/2023), Navalny sempat melontarkan kecaman atas perang Rusia di Ukraina.
"Rusia menggelepar di genangan lumpur dan darah, tulang patah, populasi miskin dan dijarah, dan terdapat puluhan ribu orang tewas dalam perang paling bodoh dan tidak masuk akal di abad ke-21 ini," kata Navalny seperti diungkapkan stafnya.
Dikutip Al Jazeera, lawan Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling menonjol dan vokal itu juga menghadapi serangkaian dakwaan baru.
Yang menurutnya sengaja dibuat-buat untuk menjauhkan pria berusia 47 tahun dari kehidupan politik.
Baca juga: Film Navalny Tentang Oposisi Rusia, Menangkan Oscar untuk Kategori Documentary Feature
Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Navalny terjerat dengan enam pasal berbeda dari hukum pidana Rusia, termasuk menghasut dan mendanai aktivitas ekstremis dan menciptakan organisasi ekstremis.
Navalny mengungkap korupsi pejabat Rusia dan mengorganisir protes anti-Kremlin, ditangkap pada Januari 2021 saat kembali ke Moskow setelah memulihkan diri karena keracunan racun saraf di Jerman.
Dia mengatakan jaksa Rusia memberinya 3.828 halaman yang menjelaskan semua kejahatan yang diduga dilakukannya selama di penjara.
“Meskipun jelas dari ukuran kertas tebal bahwa saya adalah penjahat yang canggih dan gigih, tidak mungkin untuk mengetahui apa sebenarnya yang dituduhkan kepada saya,” kata Navalny.
Dikurung di sel hukuman
Saat dipenjara, pejuang anti-korupsi telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di sel kecil satu orang, juga disebut "sel hukuman" karena dugaan pelanggaran disiplin.
Dia dijebloskan ke sel hukuman atas hal-hal tuduhan sepele seperti diduga salah mengancingkan jubah penjaranya dengan benar, memperkenalkan dirinya dengan benar kepada seorang penjaga atau mencuci wajahnya pada waktu yang ditentukan.
Baca juga: Rusia Tambah Hukuman 9 Tahun Terhadap Kritikus Kremlin Alexey Navalny, Barat Mengecam
Alami masalah kesehatan