News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekelompok Aktivis Wanita di India Bakar Rumah Para Tersangka yang Mengarak 2 Wanita Tanpa Busana

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekelompok aktivis wanita menghancurkan dan membakar rumah pria India yang diduga mengarak dua wanita tanpa busana. Foto para wanita memegang plakat selama demonstrasi kekerasan seksual terhadap wanita dan untuk perdamaian dalam kekerasan etnis yang sedang berlangsung di negara bagian Manipur, India timur laut, di Imphal pada 21 Juli 2023.

Para demonstran menyerukan agar Menteri Utama negara bagian tersebut mundur karena lamban dalam mengambil tindakan.

"Dapatkah orang normal melakukan hal-hal ini? Bahkan kucing, anjing, hewan tidak pernah melakukan tindakan kotor semacam ini. Ini bahkan bukan cara bagaimana manusia memperlakukan manusia lainnya," kata seorang demonstran di dekat Imphal, tempat ratusan wanita berkumpul untuk menyampaikan protes.

Anggota Kongres Assam Pradesh Mahila (Assam PMC) meneriakkan slogan-slogan ketika saat mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kekerasan etnis yang sedang berlangsung di negara bagian Manipur, India timur laut, di Guwahati pada 21 Juli 2023. (BIJU BORO / AFP)

Mahkamah Agung India memperingatkan pemerintah Modi pada Kamis lalu bahwa jika ia tidak segera bertindak, maka 'kami akan melakukannya'.

Sementara pihak berwenang di Manipur yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa mengatakan polisi telah mengambil tindakan segera setelah video itu muncul di media sosial.

"Sebuah 'penyelidikan menyeluruh' sedang dilakukan. Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," kata Menteri Utama negara bagian N Biren Singh pada Kamis lalu.

Kekerasan Manipur terjadi setelah komunitas Kuki memprotes tuntutan Meitei untuk kuota pekerjaan publik yang dicadangkan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif, memicu ketakutan lama bahwa mereka mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku.

Rumah dan gereja pun dibakar, puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp yang dikelola pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini