News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jembatan Kerch, Simbol Kebencian yang Bisa Jadi Kunci Kekalahan Rusia di Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan video ini diambil dari rekaman ?rimea24TV pada 17 Juli 2023 menunjukkan jembatan Kerch - yang menghubungkan Krimea ke Rusia - rusak berat setelah serangan.

Jembatan Kerch, Simbol Kebencian yang Bisa Jadi Kunci Kekalahan Rusia di Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Dalam perang, kekuatan pasukan dan persenjataan boleh jadi satu hal yang menentukan kemenangan.

Tapi yang tak kalah penting adalah bagaimana jalur logistik bisa diamankan.

Dalam perang Rusia-Ukraina, Jembatan Kerch atau yang lebih dikenal sebagai Jembatam Krimea, menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea, adalah faktor kunci dari sukses tidaknya invasi Rusia ke tanah Ukraina.

Baca juga: Amerika Serikat Sebut Menhan Rusia Mau Borong Senjata Perang Saat ke Korea Utara

Jembatan ini berulang kali mengalami kerusakan, lebih sering karena ledakan.

Jembatan ini diibangun oleh Rusia pada 2014 dan selesai pada 2018.

Pembangungan Jembaran Kerch dimulai segera setelah Moskow mencaplok semenanjung Krimea secara de-facto dari Ukraina pada 2014 silam.

Serangan terakhir yang menerpa jembatan ini terjadi sepekan sebelum Ukraina melancarkan serangan balik terhadap kantung-kantung wilayah pendudukan Rusia, tepatnya pada 17 Juli 2023 lalu.

"Dua kendaraan bawah air tak berawak Ukraina melakukan serangan di Jembatan Krimea," tulis laporan Badan Keamanan Rusia sebagaimana dilanisr The Guardian saat itu.

Pada Oktober tahun lalu, jembatan tersebut juga dihantam ledakan lebih hebat, berasal dari sebuah truk pengangkut bom yang meledak di atas jembatan hingga membuat jalanan jembatan berjatuhan ke air.

Rusia jelas menuding Ukraina di balik aksi ini, tapi Kyiv membantah.

Pun, BBC mengulas, serangan balasan Kyiv yang bertujuan untuk memberikan pukulan bagi pasukan Rusia yang menduduki Ukraina selatan bergantung pada aksesibilitas, jembatan itu.

Lumpuhnya jembatan Kriech bisa menjadi kunci dari terhalangnya pasokan logistik ke tentara Rusia, meninggalkan mereka dengan kondisi sulit buat melawan saat Ukraina bergerak. 

Tidak banyak cara bagi Moskow untuk memperkuat pasukannya di Krimea dan wilayah selatan Kherson.

Jembatan Kerch adalah salah satu yang terpenting.

Jika jembatan tidak berfungsi, bahkan untuk waktu yang singkat, ini akan memperumit tantangan logistik Rusia, aspek kunci dari fase awal serangan balik Ukraina.

Dari Anti-Rudal Hingga Lumba-lumba

Posisi jembatan Kerch yang menghubungkan antara Rusia dan Krimea. (bbc)

Ledakan dahsyat Oktober lalu di jembatan itu - Rusia mengklaim sebagai bom truk besar, yang diorganisir oleh intelijen Ukraina - terjadi ketika Ukraina menekan pasukan Rusia untuk pergi dari kota Kherson.

Rusia juga memperbaiki kerusakan jembatan secara luar biasa cepat. Pada Desember, Jembatan Kerch sudah mulus kembali ditandai dengan melintasnya mobil Mercedes Benz kepresidenan Vladimir Putin di jembatan tersebut.

Laporan CNBC melansir, sejak itu, Rusia menggunakan langkah-langkah keamanan luar biasa untuk mengamankan Jembatan Kerch.

Pasukan keamanan akan memeriksa setiap kendaraan yang melintasi jembatan untuk mencari bahan peledak.

Pemeriksaan memakan waktu berjam-jam hingga membuat antrean panjang bagi mereka yang bepergian ke Krimea.

Selain pasukan darat, Rusia juga mengerahkan pertahanan anti-udara untuk mencegah serangan udara atau rudal di jembatan.

Untuk bagian bawah laut, Rusia mengerahkan pasukan lumba-lumba terlatih untuk melindungi armada Laut Hitamnya di Sevastopol.

Ukraina Raih Kemajuan Berarti

Gambar satelit selebaran ini diambil dan dirilis oleh Maxar Technologies pada 8 Oktober 2022, menunjukkan asap mengepul dari kebakaran di Jembatan Krimea (juga dikenal sebagai Jembatan Kerch) yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan utama Kerch, yang dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok, dan bersumpah untuk menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by Handout / Satellite image ©2019 Maxar Technologies / AFP) (AFP/HANDOUT)

Pemerintahan Ukraina membantah berada di balik serangan-serangan ke Jembatan Kerch.

Pun, serangan pada 17 Juli ke jembatan tersebut berdampak pada raihan signifikan yang dicapai Ukraina.

BBC melansirt, serangan terakhir ditujukan untuk menyulitkan pasokan logistik dan persenjataan ke pasukan Rusia yang menduduki wilayah selatan Sungai Dnipro.

Pusat logistik Rusia di bagian selatan Ukraina tersebut telah berulang kali diserang menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok oleh pendukung Barat Ukraina.

"Jika, tampaknya, Kyiv berada di balik serangan terbaru di jembatan Kerch ini, hal itu harus dilihat dalam konteks upaya Ukraina yang lebih luas untuk membebaskan daerah-daerah di selatan yang diduduki selama invasi Rusia skala penuh tahun lalu," tulis ulasan BBC.

Pasukan Ukraina telah merebut kembali 18 km persegi (7 mil persegi) selama seminggu dalam perlawanan mereka pada pekan lalu, merujuk klaim wakil menteri pertahanan Ukraina Hanna Maliar di aplikasi pengiriman pesan Telegram.

Keuntungan tersebut membuat total luas tanah -reclaim land/yang bisa direbut kembali- menjadi 210 km persegi (81 mil persegi) sejak serangan balasan Ukraina dimulai.

Maliar juga mengklaim bahwa pasukan Kyiv telah menghancurkan enam gudang amunisi Rusia dalam waktu 24 jam pada pekan lalu, sebuah pernyataan yang mengisyaratkan taktik Ukraina.

"Kami memberikan pukulan yang efektif, menyakitkan dan tepat dan berdarah ke penjajah. Kekurangan amunisi dan bahan bakar cepat atau lambat akan berakibat fatal," katanya.

Di luar itu, Moskow tahu bahwa Kyiv sangat ingin merebut kembali Semenanjung Krimea, yang diinvasi dan dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Simbol Kebencian Ukraina ke Rusia

Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak kunci Jembatan Kerch -- dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by AFP) (AFP/-)

Bagi warga Ukraina, jembatan Kerch, yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018 di tengah kemeriahan yang meriah, adalah simbol pendudukan Rusia yang mereka sangat benci.

Ledakan Oktober lalu, yang sempat melumpuhkan jembatan, disambut euforia di seluruh Ukraina.

Perbaian pada bentang jalan yang rusak dalam waktu dua bulan menjadi indikasi pentingnya Moskow untuk membangun kembali jembatan tersebut.

Pada serangan 17 Juli ke jembatan, tidak sepenuhnya merusak bentang jembatan.

Harus dipahami, jembatan ini memiliki jalur jalan dan rel paralel.

Dari sudut pandang militer, jalur rel adalah yang paling penting: telah digunakan untuk membawa tank dan peralatan lapis baja berat lainnya ke Crimea dari Rusia.

Tidak ada tanda-tanda langsung bahwa jembatan rel telah ditabrak.

Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa serangan terbaru tidak terlalu dahsyat dibandingkan yang terakhir.

Tapi ini tidak mungkin menjadi serangan terakhir. Jembatan Kerch berada dalam jangkauan senjata seperti rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.

Selama itu melayani tujuan militer apa pun untuk Rusia, itu akan tetap menjadi perhatian Kyiv.

(oln/*/CNBC/BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini