Wagner memiliki hubungan baik dengan Republik Afrika Tengah.
Pasukan Wagner juga pernah melakukan operasi di Mozambik, Sudan, Suriah dan Libya sejak kelompok itu dibentuk pada 2014.
Sejak invasi Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Wagner kerap memimpin pertempuran di Ukraina selatan, terutama di Bakhmut dan Soledar.
Tetapi Prigozhin seringkali mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap militer Rusia.
Ia memprotes menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala staf umum Valery Gerasimov karena tidak memberikan peralatan dan persenjataan yang memadai untuk pasukannya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-521: Rusia Terus Gempur Kupiansk dan Lyman di Wilayah Donetsk
Dalam satu video yang diposting sebulan sebelum pemberontakan, Prigozhin berpose di samping tumpukan mayat Wagner.
Ia mencerca Shoigu dan Gerasmov, dengan berkata:
“Mereka datang ke sini sebagai sukarelawan dan sekarat agar Anda bisa duduk seperti kucing gemuk di kantor mewah Anda."
"Mereka adalah ayah seseorang dan putra seseorang."
"Sampah yang tidak memberi kita amunisi akan memakan isi perut mereka di neraka.”
Kekesalan itulah yang diduga membuat Prigozhin sempat berencana mengkudeta Rusia.
Pada 23 Juni, pasukan Wagner meninggalkan pos mereka di Ukraina timur, menduduki kota Rostov-on-Don dan berbaris di Moskow sebelum kesepakatan damai di menit-menit terakhir disepakati.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)