Ia hanya mengonsumsi buah-buahan, biji bunga matahari, smoothie, dan jus.
Sementara itu, seorang teman mengklaim bahwa selama tujuh tahun terakhir, Zhanna hanya makan nangka dan durian.
“Saya melihat tubuh dan pikiran saya berubah setiap hari,” kata Zhanna saat menjelaskan pola makannya yang ketat di media sosial.
Baca juga: Peminatnya Terus Meningkat, Gaya Hidup Vegan Siap Jadi Industri yang Prospektif Digarap di Indonesia
“Saya menyukai diri saya yang baru, dan tidak pernah beralih ke kebiasaan yang biasa saya gunakan.”
Zhanna mengatakan ia terinspirasi memakan makanan mentah karena melihat teman-temannya yang terlihat jauh lebih tua dari usia mereka.
Zhanna mengaitkan kondisi itu dengan "junk food" yang kerap mereka konsumsi.
Ia menggunakan media sosial untuk menyebarkan doktrin diet mentahnya, menjelaskan:
“Saya makan makanan sederhana, meskipun saya memiliki banyak pengalaman sebagai koki makanan mentah."
"Saya suka membuat resep sendiri dan menginspirasi orang untuk makan lebih sehat.”
Sayangnya, teman-temannya percaya bahwa pilihan makanan sehatnya adalah penyebab kematiannya.
“Anda tidak perlu menjadi dokter untuk memahami ke mana arahnya,” kata salah satu temannya.
"Stagnasi diam Zhanna menyebabkan dia melemah di depan mata kita, tapi dia percaya semuanya baik-baik saja," ujar yang lain.
“Hanya matanya, matanya yang ceria, dan rambutnya yang indah mengimbangi pemandangan mengerikan dari tubuh yang disiksa oleh kebodohan. Maafkan saya jika kedengarannya kasar."
Baca juga: Peminatnya Terus Meningkat, Gaya Hidup Vegan Siap Jadi Industri yang Prospektif Digarap di Indonesia
Meski diet makanan mentah dapat memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan jantung dan risiko diabetes yang lebih rendah, ada kerugian dari metode ini, terutama jika tidak direncanakan dengan baik, menurut Healthline.