Andriushchenko menambahkan, peracunan diyakini dilakukan oleh Grup Y, kelompok perlawanan pro-Ukraina di Mariupol.
Jadi Mata-Mata
Kelompok-kelompok perlawanan dilaporkan memang bermunculan dan secara aktif terlibat dalam perang sejak Rusia menginvansi Ukraina pada Februari 2022.
Kelompok perlawanan seperti itu makin menarik banyak perhatian pada Mei ketika kelompok partisan mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sasaran militer di dalam Rusia di wilayah perbatasan seperti Belgorod.
Baru-baru ini, Kyiv Post menulis bahwa anggota perlawanan bawah tanah kemungkinan bertanggung jawab atas aksi pemberian informasi ke pasukan Ukraina tentang lokasi kamp pelatihan Rusia di sebuah pantai di pulau Dzharylhach Kherson di Laut Hitam.
Hal yang terjadi berikutnya, Ukraina menyerang kamp-kamp Rusia di pantai itu dengan misil HIMARS.
Video serangan itu tersebar di media sosial.
Pada hari Senin (31/8/2023), media Ukraina melaporkan sekitar 200 tentara Rusia tewas dalam serangan di Dzharylhach.
Newsweek menyatakan disklaimer, belum dapat memverifikasi jumlah korban tersebut secara independen. (*/)